Pasar
Penguatan Rupiah Ditopang Kebijakan Trump dan Efisiensi Fiskal
2025-01-24

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan pada hari Kamis, didorong oleh berbagai faktor domestik dan internasional. Secara global, pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS untuk periode kedua memberikan sentimen positif kepada pasar. Dari sisi ekonomi global, pendekatan kebijakan yang lebih konservatif namun tetap populis dari Trump telah meredam tekanan indeks dolar AS. Hal ini menciptakan kondisi yang mendukung bagi mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan mengadakan rapat triwulanan pertama pasca-pelantikan Trump pada hari Jumat ini. Rapat ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, serta pejabat Otoritas Jasa Keuangan. Diskusi ini diharapkan akan membahas respons terhadap kebijakan baru AS dan langkah-langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional. Selain itu, instruksi presiden yang memerintahkan pemotongan anggaran sebesar Rp 306,69 triliun juga menjadi topik penting. Meskipun langkah ini dapat menekan belanja pemerintah, tujuannya adalah untuk mendukung program prioritas yang memiliki dampak langsung pada masyarakat.

Dengan kombinasi antara kebijakan efisiensi fiskal dan respons positif terhadap perubahan politik global, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk memperkuat fundamental ekonomi. Meski tantangan eksternal masih ada, kolaborasi antara pemerintah, pelaku pasar, dan emiten sangat penting untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Efisiensi dalam pengelolaan anggaran tidak hanya membantu menjaga defisit anggaran tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

More Stories
see more