Pasar
Pertumbuhan Industri Perbankan Syariah Melebihi Konvensional di Indonesia
2025-02-06

Industri perbankan syariah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, melampaui kinerja bank konvensional. Berdasarkan data dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), aset bank syariah meningkat 11,59% secara tahunan hingga November 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset industri perbankan konvensional yang hanya mencapai 7,93% dalam periode yang sama. Selain itu, pembiayaan bank syariah tumbuh 11,24% secara tahunan, sedangkan kredit bank konvensional hanya naik 10,79%. Dana pihak ketiga (DPK) bank syariah juga mengalami peningkatan yang lebih besar, yakni 12,84%, sementara DPK bank konvensional hanya tumbuh 7,54%.

Berkat pertumbuhan ini, pangsa pasar bank syariah di Tanah Air semakin kuat. Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan bahwa pangsa pasar bank syariah telah meningkat menjadi 8,06%, sementara DPK mencapai 7,99%. Prestasi ini tidak terlepas dari kinerja keuangan BSI yang luar biasa sepanjang tahun 2024. Laba bersih BSI mencapai Rp7 triliun, naik 22,83% dari tahun sebelumnya. Pendapatan setelah distribusi hasil juga meningkat 8,25% menjadi Rp18,57 triliun. Fungsi intermediasi BSI pun berjalan dengan baik, dengan pembiayaan yang melesat 15,92% menjadi Rp277,85 triliun pada akhir Desember 2024. Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan rasio NPF gross sebesar 1,90% dan NPF net 0,50%. Aset BSI sendiri meningkat 15,49% menjadi Rp408,41 triliun pada akhir tahun 2024.

Prestasi ini menunjukkan bahwa perbankan syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan ini bukan hanya membawa dampak positif bagi ekonomi nasional, tetapi juga mendukung prinsip-prinsip keadilan sosial dan inklusivitas keuangan. Dengan demikian, industri perbankan syariah dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan adil.

More Stories
see more