Berdasarkan analisis terbaru, sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan akan menunjukkan performa yang kuat sepanjang tahun ini. Meskipun tantangan likuiditas masih ada, profitabilitas diperkirakan tetap solid. Analis dari CGS International memperkirakan bahwa marjin bunga bersih (NIM) akan tetap kuat hingga akhir 2025. Selain itu, biaya dana perbankan diperkirakan akan menjadi lebih efisien karena penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Ini berpotensi mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan daya tarik beberapa saham perbankan, seperti BBNI.
Dalam suasana ekonomi yang semakin dinamis, sektor perbankan nasional diharapkan mengalami perbaikan signifikan pada semester kedua tahun 2025. Berdasarkan laporan terbaru dari CGS International, meski likuiditas masih menjadi isu, bank-bank lokal diprediksi dapat menjaga kekuatan profitabilitas mereka. Dengan tren penurunan suku bunga, biaya dana perbankan diperkirakan menjadi lebih efisien. Ini terlihat dari keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Suku bunga referensi rupiah juga mencatat penurunan hingga 5,75% pada 17 Januari 2025, menjadi yang terendah dalam setahun terakhir. Likuiditas perbankan diperkirakan membaik seiring dengan penurunan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) dan Sekuritas Rupiah BI (SRBI). Pada tanggal yang sama, yield SUN tenor 10 tahun ditutup di 7,15%, turun 1,2 bps dibandingkan hari sebelumnya. Potensi pertumbuhan kredit dari empat bank besar diperkirakan mencapai 10% year-on-year pada 2025. CGS International merekomendasikan saham BRIS dan BBNI sebagai pilihan investasi yang menjanjikan. Harga saham BBNI ditutup di posisi Rp 4.210 pada perdagangan 17 Januari 2025, dengan target harga saham BBNI dipatok di Rp 6.000, memberikan potensi keuntungan hingga 42,52%. Transformasi yang baik di bawah manajemen baru BBNI telah meningkatkan proporsi peminjam berkualitas tinggi, membantu menurunkan biaya kredit dan meningkatkan profitabilitas.
Dari perspektif seorang pelaku pasar, perkembangan positif dalam sektor perbankan ini menawarkan peluang investasi yang menarik. Penurunan suku bunga dan perbaikan likuiditas dapat mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan kepercayaan investor. Rekomendasi saham BBNI oleh CGS International menunjukkan bahwa bank ini memiliki prospek yang cerah, dengan transformasi manajemen yang kuat dan potensi pertumbuhan yang signifikan. Ini bisa menjadi indikasi bahwa sektor perbankan Indonesia siap untuk melanjutkan tren positifnya di tahun 2025.