Dalam upaya efisiensi keuangan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memangkas anggaran di berbagai sektor. Salah satu yang mendapat perubahan signifikan adalah Departemen Kesehatan. Penyesuaian ini mencakup pengurangan alokasi dana hingga Rp19 triliun untuk tahun 2025. Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, tindakan ini akan mempengaruhi cara bepergian para pejabat tinggi pemerintah.

Budi Gunadi menekankan bahwa eselon I dan menteri harus menggunakan transportasi kelas ekonomi untuk perjalanan dinas mereka. Dia sendiri telah memberikan contoh dengan tidak lagi memilih kelas bisnis dalam perjalanan resmi. "Penggunaan kelas ekonomi menjadi standar baru bagi semua pejabat," kata Budi Gunadi di Istana Negara pada hari Rabu (5/2/2025). Dia melihat sisi positif dari pemotongan ini, yaitu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang lebih hemat.

Penghematan ini tidak hanya terbatas pada perjalanan dinas tetapi juga mencakup berbagai program non-essenstialis. Upacara dan rapat rutin mendapatkan pemotongan hingga 50%. Meskipun demikian, Budi Gunadi menegaskan bahwa program layanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Jika ada kebutuhan mendesak, ruang diskusi dengan Kementerian Keuangan akan dibuka untuk mencari solusi tambahan.

Melalui langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat menetapkan contoh efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik. Ini bukan hanya tentang mengurangi biaya, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap rupiah yang dihabiskan memiliki dampak maksimal bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan yang bijaksana, diharapkan penghematan ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi negara.