Pasar
Pria Djoko Susanto Menjadi Orang Terkaya Indonesia karena Alfamart
2024-12-09
Di Jakarta, CNBC Indonesia, toko Alfamart telah menjadi salah satu nama terkenal di masyarakat Indonesia. Sang pemiliknya, Kwok Kwie Fo atau Djoko Susanto, telah membawa perusahaan ini dari sebuah warung kecil menjadi jaringan minimarket terbesar di tanah air.
Dari Warung Kecil ke Jaringan Terbesar
Tahun 1966: Mulai Karir di Perakitan Radio
Setelah meninggalkan SMA, Djoko Susanto mulai karirnya di perusahaan perakitan radio sebagai pegawai biasa. Namun, dia tidak merasa puas di sana. Kemudian, dia memilih untuk membantu bisnis kelontong ibunya di Petojo, Jakarta. Di tempat itu, dia menjaga warung yang menjual berbagai barang seperti kacang tanah, minyak sayur, sabun mandi, dan rokok. Seiring waktu, warung tersebut hanya berkonsentrasi menjual rokok secara besar.1987: Menjadi Penjual Rokan Gudang Garam Terbesar
Penjualan di warung tersebut menghasilkan hasil positif. Pada 1987, Djoko sudah memiliki 15 jaringan toko grosir dan terpilih sebagai penjual rokok Gudang Garam terbesar. Ketika menjual rokok, perhatiannya menarik perhatian petinggi PT HM Sampoerna, yaitu Putera Sampoerna. Pertemuannya dengan Putera Sampoerna pada akhir 1986 mengubah nasibnya secara total. Dia diangkat menjadi direktur penjualan PT Sampoerna yang membawa PT HM Sampoerna ke peringkat kedua setelah Gudang Garam.1989: Mendirikan PT Alfa Retailindo
Ketika memasarkan rokok baru, Djoko mendirikan PT Alfa Retailindo pada 1989 setelah mengubah gudang Sampoerna di Jl Lodan No. 80. Dengan modal Rp 2 miliar, gudang itu disulap menjadi Toko Gudang Rabat, dengan 40% saham dimiliki Puetera Sampoerna dan sisanya dimiliki Djoko Susanto. Toko Gudang Rabat mulai berkembang dan memiliki banyak cabang di beberapa kota Indonesia.1999: Berubah Menjadi Alfa Minimart
Toko Gudang Rabat kemudian berkembang menjadi retail pesaing Indomaret bentukan Salim Group dengan memiliki 32 gerai. Nama toko tersebut kemudian berubah menjadi Alfa Minimart di bawah PT Sumber Alfaria Triyaja pada 18 Oktober 1999. Alfa Minimart berupaya mirip dengan Indomaret, yaitu minimarket yang dekat dengan masyarakat. Keberadaan Alfa Minimart mendapat respon positif dan penjualannya naik.2000: Bergo Public
Alfa dinyatakan go public pada 18 Januari 2000. Saat itu, nilai kapitalisasi pasar Alfa ditaksir mencapai US$ 108,29 juta. Sejak 1 Januari 2003, Alfa Minimart berubah menjadi Alfamart. Putera Sampoerna ikut menyuntikkan modalnya dan Alfamart terus tumbuh subur.2007: Berdiri Alfamidi
Alfamidi pertama kali berdiri pada 28 Juni 2007 di bawah naungan PT Midimart Utama (MiDi) dan PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Meskipun masih dalam satu manajemen dengan Alfamart, Alfamidi memiliki perbedaan dan ciri khas yang berbeda, seperti ukuran toko yang lebih besar.Alfamart telah mencapai ribuan gerai dan tetap menjadi jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Kisah ini menunjukkan keberhasilan dan ketekunan dalam menjalankan bisnis.