Pasar saham Indonesia mengalami pemulihan yang signifikan, setelah sehari sebelumnya mengalami penurunan. Pada akhir perdagangan Rabu (15/1/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik hampir mencapai level 7.100, tepatnya di posisi 7.079,56, dengan kenaikan sebesar 1,77%. Nilai transaksi mencapai Rp 10,76 triliun, melibatkan lebih dari 19 miliar saham. Investor asing juga menunjukkan minat kuat dengan melakukan pembelian bersih senilai Rp 593,86 miliar.

Pemulihan pasar saham ini didorong oleh sentimen positif dari investor asing yang membeli beberapa saham unggulan. Sektor perbankan menjadi fokus utama, terutama Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Selain itu, saham-saham lain seperti Astra International (ASII), Barito Renewables Energy (BREN), dan Semen Indonesia (SMGR) juga mendapat perhatian. BBRI menjadi saham yang paling banyak dibeli asing dengan nilai net buy mencapai Rp 429,13 miliar.

Selain sektor perbankan, beberapa emiten lain juga mendapatkan dana masuk dari investor asing. Perusahaan-perusahaan seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk., PT Medco Energi Internasional Tbk., dan PT United Tractors Tbk. turut merasakan manfaat dari gelombang belanja asing. Ini menunjukkan bahwa investor asing masih melihat potensi pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi Indonesia.

Peningkatan indeks ini bukan hanya ditopang oleh sektor perbankan tetapi juga didukung oleh optimisme pasar terhadap prospek ekonomi domestik. Dengan adanya dana masuk yang cukup besar, pasar saham Indonesia menunjukkan daya tarik yang kuat bagi investor global. Meskipun ada tantangan, pemulihan ini memberikan sinyal positif untuk masa depan ekonomi nasional.

Berakhirnya hari perdagangan dengan kenaikan signifikan pada IHSG menandai kepercayaan yang meningkat dari para pelaku pasar. Transaksi yang tinggi dan partisipasi aktif investor asing menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih menjadi destinasi investasi yang menjanjikan. Hal ini juga mencerminkan ekspektasi positif terhadap kinerja ekonomi di masa mendatang.