Pasar
Rencana Strategis Holding Logistik BUMN: PT Pos Indonesia Menuju Era Baru
2025-01-10

PT Pos Indonesia (Persero) merancang strategi ambisius untuk membentuk holding logistik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Direktur Utama Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan bahwa rencana ini ditugaskan oleh Kementerian BUMN. Tujuan utamanya adalah menurunkan biaya logistik, sehingga produk BUMN dapat bersaing lebih efektif di pasar. Saat ini, terdapat 37 anak perusahaan BUMN yang bergerak di sektor logistik dengan ukuran kecil dan variatif. Integrasi ini diharapkan akan memperkuat posisi layanan logistik nasional dan meningkatkan efisiensi operasional. Proses pengkajian sedang berlangsung, termasuk penjajakan merger atau akuisisi. Rencana ini ditargetkan terealisasi pada tahun 2026.

Pengembangan Struktur Holding Logistik BUMN

Holding logistik BUMN bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah dalam industri logistik. Langkah ini didorong oleh kebutuhan untuk menurunkan biaya operasional dan meningkatkan daya saing produk BUMN. Saat ini, ada 37 entitas BUMN logistik yang tersebar di berbagai sektor. Integrasi ini diperkirakan akan membawa efisiensi signifikan, dengan tujuan mencapai ongkos logistik yang lebih rendah. Proses ini melibatkan tahapan awal penjajakan dan integrasi, diikuti oleh aksi korporasi seperti merger atau akuisisi.

Dalam konferensi pers terkait peluncuran Sukuk Ijarah Berkelanjutan di Gedung BEI Jakarta, Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan studi mendalam tentang bentuk holdingisasi yang tepat. Ini mencakup evaluasi potensi merger atau akuisisi dengan perusahaan-perusahaan yang akan menjadi bagian dari holding tersebut. Tahap pertama fokus pada penjajakan dan integrasi dengan anak usaha BUMN, sementara tahap selanjutnya akan melibatkan aksi korporasi. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan holding logistik yang kuat dan efisien pada tahun 2026.

Meningkatkan Efisiensi Biaya Logistik Nasional

Berubah dari networking ke perusahaan logistik, PT Pos Indonesia siap menjadi induk holding logistik BUMN. Langkah ini diharapkan dapat menurunkan biaya logistik nasional, yang saat ini masih tinggi dibandingkan negara lain. Indonesia memiliki rasio biaya logistik sebesar 23%, jauh di atas rata-rata global 12%. Penurunan biaya ini akan membuat produk BUMN lebih kompetitif di pasar. Dengan pembentukan klaster logistik BUMN, layanan logistik nasional juga akan diperkuat.

Faizal Rochmad Djoemadi menekankan pentingnya efisiensi biaya logistik bagi daya saing produk BUMN. Dia menjelaskan bahwa transformasi PT Pos Indonesia menjadi holding logistik bertujuan untuk mengurangi beban biaya yang tinggi. Saat ini, biaya logistik Indonesia mencapai 23% dari PDB, sebuah angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain yang hanya berada di kisaran 12%. Melalui integrasi dan sinergi antar perusahaan logistik BUMN, diharapkan biaya ini dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini tidak hanya akan memperkuat posisi layanan logistik nasional tetapi juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional perusahaan-perusahaan BUMN di sektor logistik.

More Stories
see more