Pasar
Saham Asia Mengalami Penurunan Seiring Menunggu Data Ekonomi China
2025-01-17

Pasar saham di wilayah Asia mengalami penurunan pada hari Jumat, seiring dengan antisipasi investor terhadap serangkaian data ekonomi yang akan dirilis oleh China. Para pemain pasar menunjukkan reaksi beragam, dengan beberapa indeks mengalami pelemahan sementara yang lainnya tetap stabil. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 diperdagangkan mendatar, sedangkan di Jepang, Nikkei 225 dan Topix mencatat penurunan masing-masing 0,21% dan 0,48%. Di Korea Selatan, Kospi hampir tidak berubah, namun Kosdaq turun 0,11%.

Data ekonomi dari China menjadi sorotan utama. Negara ini berencana merilis laporan tentang output industri dan penjualan ritel untuk bulan Desember, serta pertumbuhan PDB kuartal keempat. Analis memperkirakan bahwa ekonomi China akan tumbuh 5% secara tahunan, meningkat dari 4,6% pada kuartal sebelumnya. Commonwealth Bank of Australia menyatakan bahwa hasil ini kemungkinan akan memperkuat ekspektasi dukungan kebijakan lebih lanjut, yang dapat memberikan tekanan pada suku bunga domestik.

Para pelaku pasar juga menantikan data ekspor non-migas Singapura untuk bulan Desember. Di Amerika Serikat, indeks utama mengakhiri sesi dengan penurunan, setelah sebelumnya mengalami kenaikan. S&P 500 turun, mengakhiri tren positif tiga hari berturut-turut, disusul oleh Nasdaq Composite yang jatuh 0,89%. Dow Jones Industrial Average juga mencatat penurunan 0,16%. Situasi ini menambah ketidakpastian bagi investor global yang tengah mengevaluasi prospek ekonomi dunia.

Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan langkah-langkah stimulus pemerintah dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham. Investor perlu mempersiapkan diri dengan informasi terkini dan tetap waspada terhadap fluktuasi pasar. Meskipun ada tantangan, peluang untuk rebound ekonomi tetap ada, terutama jika negara-negara besar seperti China berhasil menjaga momentum pertumbuhan mereka.

More Stories
see more