Menurut Edo Ardiansyah analis Phillip Sekuritas, likuiditas transaksi saham TUGU di pasar sekunder termasuk yang relatif paling baik. Saat ini, rasio price to book value (PBV) saham TUGU hanya 0,4x, masih rendah meskipun kinerja bagus, sehingga memiliki potensi upside terbuka. Selain itu, TUGU secara konsisten membagikan dividen dengan rasio payout 40% dalam tiga tahun terakhir. Yieldnya juga menarik dan lebih baik dibandingkan dengan yield dividen di pasar.
Prospek kinerja keuangan TUGU untuk tahun 2025 dianggapkan masih positif. Salah satu aspek yang diperhatikan adalah kekuatan modal dan profitabilitas. Edo menilai bahwa rasio Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) TUGU untuk 2025 bisa lebih baik. Dengan rekam jejak performa stabil selama 43 tahun, TUGU memiliki bisnis yang captive dan non-captive yang masih bisa tumbuh. Pengelolaan risiko juga berjalan dengan baik, dan tahun ini capaian Combined Operating Ratio (COR) sudah di bawah 90%, yang diapresiasi pasar.
Menurut Edo, nilai kapitalisasi pasar saham TUGU masih masuk kategori small and mid cap, tetapi likuiditas perdagangan saham TUGU masih memungkinkan bagi para pengelola dana untuk masuk dan berinvestasi. Belakangan ini, harga saham TUGU cenderung bergerak sideways, belum mencerminkan fundamental perseroan yang solid. Namun, Edo memperkirakan bahwa katalis bisa datang dari momentum window dressing yang biasanya terjadi di penghujung tahun. Dalam 10 tahun terakhir, IHSG cenderung memberikan return positif di bulan Desember dengan peluang mencapai 90%. Saham-saham dengan valuasi murah dan memiliki likuiditas baik juga berpotensi mendapat sentimen positif seperti saham TUGU.