Pasar
Skandal Perampokan Emas Terbesar di Era Pendudukan Jepang
2024-11-16
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, masyarakat dikejutkan dengan kasus perampokan emas seberat 960 kilogram oleh seorang tentara Jepang bernama Hiroshi Nakamura. Aksi perampokan ini awalnya berjalan lancar, namun akhirnya terbongkar akibat ulah istri Nakamura yang suka memamerkan harta. Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa Nakamura dan melibatkan penggelapan besar-besaran terhadap rumah gadai negara di akhir Perang Dunia II.

Mengungkap Misteri Hilangnya Ratusan Kilogram Emas Negara

Pegadaian Jl. Kramat, Pusat Sentralisasi Harta Berharga

Sejarawan Ben Anderson mencatat bahwa kantor Pegadaian di Jl. Kramat, Jakarta Pusat, menjadi pusat sentralisasi harta selama pendudukan Jepang. Terdapat ratusan kilogram emas, uang, dan barang berharga lainnya di kantor itu. Jepang berupaya memindahkan seluruh barang berharga dari pegadaian lokal di seluruh Jawa ke pegadaian Jl. Kramat. Namun, ketika Jepang hengkang dari Indonesia, harta-harta itu menjadi tak bertuan.

Provokasi dan Pencurian oleh Kapten Hiroshi Nakamura

Sesuai hukum perang, harta tersebut seharusnya menjadi milik pemerintah Indonesia. Namun, terjadi kebingungan di antara tentara Jepang yang ada di Indonesia. Pada titik ini, Kapten Hiroshi Nakamura terprovokasi untuk memiliki barang tersebut. Dia memiliki jabatan penting di Indonesia, sehingga dapat dengan mudah melakukan pencurian. Aksi ini didukung oleh atasannya, Kolonel Nomura Akira.

Pembawa Harta Curian dan Gaya Hidup Mewah

Nakamura membawa truk ke Jl. Kramat untuk memboyong seluruh harta yang tersebar dalam 20-25 koper. Menurut catatan, harta yang dirampok Nakamura mencapai 960 kg emas senilai 10 hingga 80 juta gulden. Setelahnya, dia membawa harta tersebut ke rumah istri simpanannya, Carla Wolff, dan membawanya ke suatu taman milik seorang pengusaha China.

Terbongkarnya Aksi Kriminal Melalui Gaya Hidup Mewah

Aksi Nakamura ini berjalan lancar. Namun, semua berubah akibat ulah istrinya sendiri. Setelah punya harta, gaya hidup Carla langsung berubah. Dia jadi hedon, suka pamer, dan sering menghambur-hamburkan harta. Sikap Carla ini membuat perwakilan intelijen Belanda dan Inggris curiga dan melakukan investigasi. Akhirnya, terbongkarlah bahwa harta Carla adalah hasil curian.

Penangkapan dan Hukuman bagi Para Pelaku

Akibat terbongkarnya kasus, Nakamura, Carla Wollf, Nomura Akira, dan dua intel yang terlibat, ditahan oleh Belanda dan dinyatakan bersalah. Nakamura mendapat hukuman paling berat, sedangkan Worlff dihukum 8 bulan penjara. Namun, ratusan kilogram emas tersebut tak diketahui wujudnya usai kasus itu terbongkar. Ada dugaan Nakamura menyimpan sisa emas di suatu tempat yang dirahasiakan, atau tersimpan di kawasan Menteng, Jakarta. Namun, keberadaan emas tersebut sampai sekarang masih menjadi misteri.
More Stories
see more