Pasar
Tentang Perusahaan Minyak dan Perubahan Iklim
2024-11-19
Di Jakarta, CNBC Indonesia, peristiwa-peristiwa terkait perusahaan-perusahaan minyak dan perubahan iklim sedang terjadi. Donald Trump's pilihan menjadi presiden Amerika Serikat menjadi alasan utama bagi perusahaan-perusahaan minyak untuk beralih sikap mereka terhadap regulasi perubahan iklim. Namun, setelah Biden terpilih, situasi berubah.

Penjelasan Trump dan Biden

Trump, ketika terpilih presiden, berjanji untuk melakukan hal-hal tertentu. Ini membuat para pejuang iklim merasa bersalah. Sebelumnya, Shell, perusahaan minyak raksasa Inggris, memenangkan kemenangan hukum terkait emisi. Tetapi, tanggal 12 November, Pengadilan Banding Den Haag membatalkan keputusan tersebut.Para yang memperjuangkan aksi iklim menerima dorongan dari aliansi bos perusahaan minyak raksasa AS. Darren Woods, bos ExxonMobil, mengatakan bahwa dunia harus mengatasi emisi gas rumah kaca secara kolektif.

Peraturan Pemerintah dan Tanggung Jawab

Pengadilan Belanda memerintahkan Shell untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 sesuai dengan perjanjian Paris. Namun, pengadilan tidak membebaskan perusahaan dari tanggung jawab. Shell harus membatasi emisi karbon dioksida. Namun, tidak ada dasar ilmiah yang memadai untuk memaksakan target emisi pada perusahaan.Woods juga berubah pikir tentang perlunya intervensi pemerintah terhadap kesinambungan kebijakan iklim. Dia memperingatkan Trump agar tidak membatalkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi Amerika dan tidak meninggalkan perjanjian Paris.

Pengukuran Emisi yang Lebih Baik

Pengadilan Belanda mengakui upaya Shell dalam mengurangi emisi, tetapi ada kesulitan dalam mengukur dan mengaitkan emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar yang dijualnya. ExxonMobil menginginkan adanya upaya global untuk menurunkan intensitas karbon dari produk-produknya."Let's create a global carbon counting system," kata Woods.(fsd/fsd)Saksikan video di bawah ini:Video: Nasib Perdagangan RI Usai Kemenangan TrumpNext ArticleOJK Minta Perbankan Waspada, Perubahan Iklim Bisa Picu Risiko Sistemik
More Stories
see more