Pasar
Tindakan IHSG Setelah Perubahan Suku Bunga AS dan PBoC
2024-12-20
Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menunjukkan kemampuan untuk mengatasi zona koreksi pada perdagangan sesi I Jumat (20/12/2024), meskipun investor harus berhati-hati terhadap dampak dari perubahan suku bunga bank sentral AS. Pada awal pembukaan perdagangan hari ini, IHSG terbuka dengan kenaikan 0,32% dan mencapai posisi 6.999,82. Lima menit setelah pembukaan, penguatan IHSG terus bertambah hingga menguat 0,42% dan mencapai 7.006,32. Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 710 miliar dengan volume transaksi mencapai 925.500 juta lembar dan ditransaksikan sebanyak 73.073 kali.Pergerakan IHSG pada hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen kebijakan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan data ekonomi global lainnya. Pada Kamis sebelumnya, The Fed memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke 4,35-4,50%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, bank sentral AS mengisyaratkan perlunya kehati-hatian. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan kebutuhan untuk hati-hati dalam penyesuaian kebijakan moneter. Ekspektasi ini menyebabkan kenaikan nilai dolar AS dan memberikan tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.Sementara itu, hari ini akan ada kabar penting dari bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) tentang kebijakan suku bunga pada periode Desember 2024. Pada periode November sebelumnya, PBoC mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya tidak berubah, sebuah langkah yang sangat dinanti-nantikan setelah pemotongan tajam biaya pinjaman bulan lalu. Pemberi pinjaman utama China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman 1 tahun dan 5 tahun tetap pada 3,1% dan 3,6%. Pada Oktober lalu, bank-bank China telah memangkas suku bunga sebagai bagian dari paket stimulus Beijing untuk menghidupkan kembali momentum pertumbuhan, tetapi juga menekan margin keuntungan pemberi pinjaman yang sudah tertekan.Dalam analisis ini, kita perlu memahami dampak yang mungkin terjadi dari perubahan suku bunga di kedua negara tersebut. Pada AS, perubahan suku bunga dapat mempengaruhi investasi asing dan nilai mata uang. Di China, perubahan suku bunga juga akan mempengaruhi aktivitas ekonomi dan keuangan. Oleh karena itu, investor harus memperhatikan pergerakan IHSG dengan seksama dan mempertimbangkan dampak dari kebijakan suku bunga di kedua negara.Dalam perspektif lain, kita juga perlu melihat tren pasar global dan dampak dari perubahan suku bunga di berbagai negara. Perubahan suku bunga tidak hanya mempengaruhi nilai saham, tetapi juga aktivitas ekonomi dan keuangan secara luas. Investor harus memiliki pemahaman yang baik tentang tren pasar global dan kebijakan moneter di berbagai negara untuk membuat keputusan investasi yang tepat.Dalam kesimpulan, perubahan suku bunga di AS dan China akan memiliki dampak yang signifikan pada IHSG. Investor harus berhati-hati dan mempertimbangkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi nilai saham. Dengan memahami tren pasar global dan kebijakan moneter di kedua negara, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan mengoptimalkan hasil investasinya. Dampak Perubahan Suku Bunga pada IHSG