Pasar
Transformasi Digital BFI Finance Berdampak pada Pengurangan Karyawan
2024-11-12
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengumumkan penurunan jumlah karyawan sebanyak 1.018 orang dalam laporan keuangan per September 2024. Hal ini merupakan bagian dari upaya efisiensi organisasi seiring dengan transisi digitalisasi yang dilakukan oleh perusahaan. Meskipun terjadi pengurangan karyawan, BFIN tetap fokus pada peningkatan sistem kerja berbasis digital untuk mengakselerasi proses pelayanan terpadu demi memenuhi kebutuhan konsumen di masa kini.

Digitalisasi Operasional Bisnis Berdampak pada Kebutuhan Karyawan

Pengurangan Karyawan Tetap dan Tidak Tetap

Berdasarkan laporan keuangan per September 2024, jumlah karyawan BFIN tercatat sebanyak 10.189 orang, turun dari posisi akhir tahun 2023 yang mencapai 11.207 orang. Rinciannya, BFIN mengurangi 488 karyawan tetap dan 530 karyawan tidak tetap. Sumber CNBC Indonesia menyebutkan bahwa pengurangan karyawan tersebut dilakukan terhadap posisi administratif, namun tidak disebutkan secara pasti jumlah karyawan yang terdampak.

Efisiensi Organisasi Seiring Digitalisasi

Menurut Corporate Communication Head BFI Finance, Dian Fahmi, pengurangan jumlah karyawan merupakan bagian dari efisiensi organisasi seiring dengan transisi digitalisasi yang dilakukan perusahaan. Operasional bisnis secara manual telah beralih ke digital, sehingga hal tersebut berdampak pada kebutuhan karyawan perusahaan.

Akselerasi Proses Pelayanan Terpadu

Dian menjelaskan bahwa upaya peningkatan sistem kerja berbasis digital dilakukan untuk mengakselerasi proses pelayanan terpadu dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen di masa kini. Dengan adanya transformasi digital, proses kerja menjadi lebih cepat dan efisien.

Dampak pada Kinerja Keuangan

Seiring dengan pengurangan karyawan tersebut, laba BFIN turun sebesar 5,27% secara tahunan (yoy) per 30 September 2024. BFIN mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,11 triliun, turun dari periode sama tahun lalu sebesar Rp1,18 trliun.Penurunan laba BFIN disebabkan oleh pendapatan yang merosot 1,23% yoy menjadi Rp4,71 triliun. Lalu pendapatan tertekan oleh beban yang naik 0,57% yoy menjadi Rp3,33 triliun. Di antara pos beban tersebut, pos gaji & tunjangan naik 7,92% yoy serta beban umum dan administrasi yang naik 4,34% yoy.Meskipun demikian, BFIN tetap menyalurkan piutang, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, sebesar Rp21,5 triliun, naik 3,48% yoy. Hal ini diikuti dengan rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) yang turun 60 basis poin (bps) menjadi 1,42% per 30 September 2024.

Transformasi Digital Demi Memenuhi Kebutuhan Konsumen

Meskipun terjadi pengurangan karyawan, BFIN tetap fokus pada transformasi digital untuk mengakselerasi proses pelayanan terpadu demi memenuhi kebutuhan konsumen di masa kini. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari efisiensi organisasi seiring dengan transisi digitalisasi yang dilakukan perusahaan.
More Stories
see more