Pasar
Tukar Rupiah Terlemah: Dampak Keputusan Fed dan Kestabilan Moneter
2024-12-19
Dalam dunia keuangan, perubahan nilai tukar rupiah menjadi perhatian utama. Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, rupiah terus melanjutkan tren pelemahan terhadap dolar AS. Dalam sehari, rupiah anjlok sampai 200 perak. Data Refinitiv menunjukkan bahwa rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp16.130/US$ pada hari ini, Kamis (19/12/2024). Selang empat menit sejak perdagangan dibuka, rupiah menyentuh level Rp16.200/US$. Pada pukul 14:40 WIB, mata uang garuda menyentuh angka Rp16.300/US$, yang merupakan posisi terlemah sejak 4 Juli 2024. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) naik 0,06% di angka 108.09, lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di angka 108.03.
Penjelasan Pelemahan Nilai Tukar
Pelemahan nilai tukar ini disebabkan oleh keputusan bank sentral AS yang kembali memangkas suku bunga acuannya tetapi tidak sesuai ekspektasi. Hal ini tidak hanya mempengaruhi rupiah tetapi juga banyak mata uang lain. Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia, Fitra Jusdiman, mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar saat ini lebih merupakan dampak keputusan dan outlook kebijakan Fed kemaren. BI selalu berusaha menjaga kestabilan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian. Langkah intervensi akan ditempuh ketika rupiah melemah. BI commit untuk menjaga stabilitas nilai tukar antara lain melalui langkah intervensi secara terukur dan timely.Implikasi bagi Ekonomi
Pelemahan nilai tukar rupiah memiliki implikasi yang signifikan bagi ekonomi. Meningkatnya nilai dolar AS membuat impor lebih mahal, yang dapat mengakibatkan kenaikan harga barang-barang impor. Ini dapat berdampak pada inflasi dan kebutuhan belanja konsumen. Selain itu, bagi perusahaan yang memiliki ekspor, nilai tukar yang lemah dapat mengurangi keuntungan mereka. Namun, BI juga berusaha mengurangi dampak negatif melalui langkah-langkah intervensi.Perspektif Internasional
Dalam konteks internasional, perubahan nilai tukar rupiah tidak hanya berdampak pada Indonesia tetapi juga pada negara-negara lain yang berhubungan dengan AS. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi aliran modal dan hubungan perdagangan internasional. Indonesia perlu berhati-hati dalam menghadapi situasi ini dan terus memantau perkembangan nilai tukar.Langkah-langkah BI untuk Menjaga Kestabilan
BI telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Melalui intervensi yang terukur dan timely, BI berusaha mengendalikan pergerakan nilai tukar. Ini termasuk mengatur suku bunga, mengelola cadangan keuangan, dan melakukan tindakan-tindakan lainnya yang relevan. BI juga terus memantau kondisi pasar dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat.