Pada awal tahun 2024, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengumumkan kondisi fundamental yang kuat dan solid. Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) bank ini mencapai lebih dari 26%, jauh di atas persyaratan minimum 7,5%. Dengan posisi CAR yang kuat ini, BRI berencana untuk membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun kepada pemegang saham pada Januari 2025. Langkah ini mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental bisnis yang kuat serta prospek pertumbuhan yang menjanjikan.
Dalam suasana ekonomi yang dinamis, BRI tetap menunjukkan kinerja yang impresif. Di tengah-tengah musim penghujan, BRI melaporkan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) mereka mencapai angka yang sangat tinggi, yakni lebih dari 26%. Ini jauh melebihi persyaratan minimum 7,5% yang ditetapkan oleh otoritas perbankan. Menurut Sunarso, hal ini memberikan ruang yang cukup bagi BRI untuk menggunakan kapitalnya secara efektif tanpa harus khawatir tentang risiko finansial.
Sunarso menjelaskan bahwa dengan posisi CAR yang kuat ini, BRI dapat membagikan dividen interim sebesar Rp135 per lembar saham, dengan total nilai mencapai Rp20,33 triliun. Pembayaran dividen ini dilakukan pada Rabu, 15 Januari 2025, sebagai bentuk komitmen BRI untuk memberikan keuntungan nyata kepada pemegang saham, terutama negara sebagai pemegang saham mayoritas. Struktur kepemilikan BRI menunjukkan bahwa negara memiliki 53,19% saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham, sementara sisanya dimiliki oleh publik.
BRI juga menegaskan bahwa dengan Return on Equity (ROE) yang mencapai 19-20%, posisi permodalan mereka akan tetap solid hingga lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa BRI tidak hanya fokus pada pertumbuhan jangka pendek, tetapi juga mempersiapkan diri untuk masa depan yang cerah.
Langkah ini mencerminkan komitmen BRI untuk selalu memberikan value dan keuntungan nyata kepada pemegang saham, terutama bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas. Dengan demikian, BRI menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi tantangan di masa depan dengan fondasi yang kuat.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, laporan ini membuktikan bahwa BRI telah berhasil mempertahankan posisi yang kuat dalam industri perbankan. Kebijakan pembagian dividen interim ini bukan hanya mencerminkan kepercayaan diri BRI terhadap kinerja mereka, tetapi juga menjadi tanda bahwa mereka berkomitmen untuk terus memberikan manfaat kepada pemegang saham. Langkah ini juga menunjukkan bahwa BRI siap menghadapi tantangan di masa depan dengan fondasi yang kokoh.