Pasar
Perjalanan Sukses AADI: Penawaran Umum dan Strategi Penggunaan Dana
2025-01-17
Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pertambangan batu bara PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) telah mencatat hasil penawaran umum yang luar biasa dengan total dana sebesar Rp4,32 triliun. Sampai akhir tahun 2024, perusahaan masih menyimpan Rp2,52 triliun dari dana tersebut. Direksi AADI mengungkapkan bahwa dana ini digunakan untuk berbagai keperluan strategis, termasuk pelunasan pinjaman dan biaya operasional.
Mengoptimalkan Potensi AADI: Langkah-langkah Strategis Menuju Pertumbuhan
Pelunasan Pinjaman dan Biaya Operasional
Pada awalnya, AADI menggunakan sebagian dana penawaran umum untuk melunasi beberapa pinjaman penting. Salah satunya adalah pembayaran kembali sebesar Rp635,52 miliar kepada PT Adaro Indonesia sesuai perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024. Selain itu, perusahaan juga melunasi pinjaman sebesar Rp2,06 triliun kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 24 Juni 2024.Biaya penawaran umum juga menjadi salah satu komponen utama penggunaan dana. Total biaya mencapai Rp35,85 miliar, terdiri dari biaya profesi penunjang sebesar Rp28,51 miliar dan biaya lain-lain sebesar Rp7,34 miliar. Ini menunjukkan komitmen AADI dalam memastikan proses penawaran umum berjalan dengan lancar dan transparan.Pemberian Pinjaman ke Anak Perusahaan
AADI merencanakan pemberian pinjaman sebesar Rp1,58 triliun kepada anak perusahaannya, PT Maritim Barito Perkasa. Dana ini akan digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan investasi dan korporasi yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional. Meskipun rencana ini belum terealisasi hingga akhir tahun lalu, potensi manfaatnya bagi pertumbuhan perusahaan tetap signifikan.Pengelolaan Sisa Dana Penawaran Umum
Sisa dana penawaran umum yang belum terealisasi disimpan di rekening giro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Bank ini memberikan tingkat suku bunga yang kompetitif, yaitu 6%. Langkah ini menunjukkan strategi AADI dalam memaksimalkan pengembalian atas investasi sambil memastikan likuiditas perusahaan tetap terjaga.Sukses Melantai di Bursa Efek Indonesia
Anak usaha Adaro Energy ini berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 5 Desember 2024. Pada Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO), saham AADI bergerak positif. Dalam IPO ini, AADI menawarkan sebanyak 778.689.200 saham, yang mewakili sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Harga final yang ditetapkan adalah Rp5.550 per saham, sehingga AADI berhasil mengumpulkan tambahan modal sebesar Rp4,32 triliun.Dengan pencapaian ini, AADI menegaskan posisinya sebagai pemain kuat di industri pertambangan batu bara, sambil terus fokus pada inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.