Pada akhir Januari 2025, dunia bisnis Indonesia kehilangan salah satu tokoh paling berpengaruhnya. Soegiharto Sosrodjojo, pendiri Rekso Group, meninggal dunia pada usia 95 tahun. Sebagai pemilik dan penggerak utama di balik Teh Botol Sosro, Soegiharto telah membangun kerajaan bisnis yang mencakup industri teh hingga restoran cepat saji seperti McDonald's di Indonesia. Perjalanan hidupnya dimulai dari Slawi, Jawa Tengah, dengan warisan keluarga dalam produksi teh, hingga berkembang menjadi perusahaan multinasional dengan lebih dari 8.000 karyawan dan hadir di berbagai benua. Selain itu, Soegiharto juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Forbes pada tahun 2009.
Dalam era yang dipenuhi warna emas, tepatnya pada 24 Januari 2025, Jakarta menyaksikan berlalunya Soegiharto Sosrodjojo, seorang pebisnis legendaris yang lahir di Slawi pada 23 November 1929. Soegiharto merupakan sosok penting di balik Rekso Group, sebuah holding company yang mengelola beberapa perusahaan ternama, termasuk produsen teh botol terkenal PT Sinar Sosro. Dia juga memimpin operasi McDonald’s di Indonesia melalui PT Rekso Nasional Food.
Semua ini bermula pada tahun 1940-an ketika keluarganya memproduksi teh seduh dengan merek "Teh Cap Botol" di Slawi. Pada tahun 1960, Soegiharto dan saudara-saudaranya memutuskan untuk pindah ke Jakarta untuk mengembangkan bisnis mereka. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah peluncuran teh siap minum dalam kemasan botol pada tahun 1969, yang kemudian dikenal sebagai Tehbotol Sosro. Nama tersebut merupakan gabungan antara merek teh awal dan nama keluarga pendiri.
Kini, Sinar Sosro telah berkembang pesat dengan 11 pabrik, lebih dari 160 kantor penjualan dan gudang, serta sekitar 8.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk Sosro tidak hanya mendominasi pasar domestik tetapi juga merambah ke berbagai negara di Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Kepulauan Pasifik. Prestasi ini menjadikan Soegiharto salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia.
Di samping Sinar Sosro, Soegiharto juga memperluas sayap bisnisnya melalui anak perusahaannya, PT Gunung Slamat, yang didirikan pada tahun 1953. Perusahaan ini fokus pada produksi teh aromatik, teh hitam, dan teh hijau dalam berbagai bentuk kemasan. Beberapa merek lain yang populer termasuk Teh Cap Botol, Teh Celup Sosro, dan Teh Cap Poci.
Berkaca pada jejak Soegiharto, kita dapat belajar bahwa kesuksesan besar sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil dan konsistensi dalam mengembangkan ide-ide inovatif. Dengan dedikasi dan visi jangka panjang, Soegiharto membuktikan bahwa setiap usaha dapat tumbuh menjadi bisnis global yang kuat. Warisan yang ditinggalkannya bukan hanya dalam bentuk kekayaan materi, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan dan etos kerja yang patut diteladani oleh generasi mendatang.