Pada Senin (27/1/2025), perusahaan teknologi raksasa Nvidia mengalami penurunan nilai kapitalisasi pasar hampir US$600 miliar dalam satu hari, mencatatkan rekor penurunan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Penurunan ini dipicu oleh peluncuran fitur asisten kecerdasan buatan (AI) gratis dari perusahaan startup China DeepSeek. Peristiwa ini mempengaruhi pasar saham teknologi secara luas, termasuk indeks Nasdaq yang turun 3,1%. Investor khawatir bahwa kemajuan DeepSeek dapat mengganggu industri dan menyebabkan penilaian ulang pasar AI secara keseluruhan.
Nvidia, yang baru-baru ini melampaui Apple dalam nilai kapitalisasi pasar, mengalami kerugian besar setelah sahamnya anjlok 17% pada perdagangan Senin. Ini merupakan hari terburuk bagi perusahaan sejak awal pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Penurunan tersebut tidak hanya mempengaruhi Nvidia, tetapi juga berdampak pada seluruh sektor teknologi, dengan Broadcomm turun 17% dan Dell, Hewlett Packard Enterprise, serta Super Micro Computer masing-masing turun lebih dari 5,8%. Oracle juga mengalami penurunan signifikan sebesar 14%.
Kerugian ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan penurunan nilai kapitalisasi pasar US$279 miliar yang dialami Nvidia pada September 2024. Penurunan ini melebihi nilai pasar gabungan beberapa perusahaan besar seperti Coca-Cola, Chevron, Oracle, dan Netflix. Kekayaan bersih CEO Nvidia, Jensen Huang, juga mengalami penurunan sebesar US$21 miliar, menjadikannya turun ke peringkat ke-17 dalam daftar orang terkaya dunia menurut Forbes. Analis di Cantor menyatakan bahwa meskipun ada kekhawatiran, kemajuan AI kemungkinan akan meningkatkan permintaan komputasi, bukan menguranginya.
DeepSeek, startup asal China, telah meluncurkan fitur asisten AI gratis yang berhasil menduduki posisi teratas aplikasi gratis di App Store Apple AS. Penggunaan chip berkapasitas rendah yang lebih murah membuat produk ini sangat prospektif dan mengguncang pasar. Peluncuran ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham teknologi, khususnya pada saham-saham Big Tech seperti Nvidia. Optimisme atas DeepSeek mendorong aplikasinya melampaui ChatGPT dari OpenAI sebagai aplikasi paling banyak diunduh.
Para analis menyatakan bahwa kemajuan DeepSeek menunjukkan persaingan yang semakin ketat di bidang AI. David Sacks, kapitalis ventura yang ditunjuk Trump untuk menjadi "AI dan crypto czar" Gedung Putih, menulis bahwa model DeepSeek menunjukkan perlombaan AI yang sangat kompetitif. Meskipun AS memiliki kemampuan kuat, negara ini tidak boleh lengah dalam menghadapi tantangan baru ini. Nvidia kini menjadi perusahaan publik paling bernilai ketiga, di belakang Apple dan Microsoft, namun investor tetap waspada terhadap potensi aksi profit taking.