Pasar
BI Rate Dikurangi, Ekonomi dan Investasi Indonesia Diprediksi Lebih Menjanjikan
2025-01-27

Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI rate menjadi 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) di awal tahun 2025. Keputusan ini mendapat respons positif dari sektor keuangan, terutama dari para pemimpin industri aset manajemen. Direktur Utama sebuah perusahaan manajemen aset ternama mengungkapkan optimisme terhadap dampak positif yang akan dirasakan pasar investasi dalam negeri. Meskipun demikian, diperlukan langkah-langkah tambahan untuk menjaga daya tarik pasar.

Potensi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Asing Meningkat

Pada Rabu, 22 Januari 2025, Bank Indonesia mengambil tindakan strategis dengan menurunkan tingkat suku bunga acuan BI rate menjadi 5,75%. Langkah ini diharapkan dapat meredam ketegangan likuiditas dan mendorong aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Di tengah suasana ekonomi yang dinamis, Direktur Utama Trimegah Asset Management, Antony Dirga, menyatakan keyakinannya bahwa penurunan ini akan membuka peluang baru bagi aliran investasi asing ke pasar keuangan Indonesia.

Berlokasi di Jakarta, dialog antara Anneke Wijaya dan Antony Dirga dalam program Power Lunch CNBC Indonesia mendiskusikan prospek investasi di tanah air. Antony menekankan pentingnya inovasi produk investasi alternatif untuk meningkatkan daya saing pasar keuangan domestik. Selain itu, dia juga berbicara tentang strategi yang diterapkan oleh manajer aset untuk menghadapi tantangan global.

Dengan penurunan suku bunga ini, ekspansi ekonomi nasional diproyeksikan semakin kuat, sementara investor asing cenderung lebih tertarik untuk menanam modal di Indonesia. Meski begitu, langkah-langkah inovatif tetap diperlukan agar potensi tersebut dapat dimaksimalkan.

Dari perspektif pembaca, kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dan bank sentral dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ini juga menjadi bukti bahwa negara siap beradaptasi dengan dinamika global dan regional untuk memperkuat perekonomian nasional. Langkah-langkah progresif seperti ini memberikan harapan bagi masa depan ekonomi Indonesia yang lebih cerah dan stabil.

More Stories
see more