Pada 30 Januari 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan menyelenggarakan BRI Microfinance Outlook di International Convention Exhibition BSD City. Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan strategi pemberdayaan masyarakat sebagai kunci pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif. Fokus utama adalah peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Para pemimpin negara dan pakar ekonomi dunia akan hadir untuk membahas tantangan dan solusi dalam mencapai pertumbuhan inklusif.
BRI Microfinance Outlook menjadi platform penting bagi diskusi tentang pembangunan ekonomi yang berpusat pada rakyat. Dalam tiga dekade terakhir, Indonesia telah berupaya keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Upaya inklusif ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan institusi keuangan, dengan tujuan menciptakan sistem ekonomi yang merata dan adil. UMKM dilihat sebagai motor penggerak ekonomi, memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto dan penyerapan tenaga kerja.
Acara ini menekankan pentingnya memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat. Diskusi akan mencakup berbagai aspek seperti akses keuangan, inovasi teknologi, dan kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan. Para pembicara akan membahas bagaimana UMKM dapat didorong untuk lebih produktif dan kompetitif, serta langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pendapatan per kapita sesuai Visi Indonesia Emas 2045. Selain itu, acara ini juga akan mengeksplorasi cara-cara untuk membangun ketahanan ekonomi nasional menghadapi gejolak domestik dan global.
BRI Microfinance Outlook 2025 akan menjadi ajang pertemuan para pemangku kepentingan untuk membahas strategi-strategi efektif dalam mendorong pertumbuhan inklusif. Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan membuka acara dengan pidato-pidato kunci. Sesi diskusi akan dipimpin oleh para ahli seperti Albert Francis Park dari Asian Development Bank, Paul Romer pemenang Nobel Prize Economic Science, dan Brooke Patterson dari Bill & Melinda Gates Foundation. Topik-topik yang dibahas mencakup kondisi pasar global, peran inovasi dalam meningkatkan produktivitas UMKM, serta integrasi teknologi dalam keuangan mikro.
Sesi kedua akan difokuskan pada kunci sukses meningkatkan pertumbuhan inklusif di negara berkembang yang menghadapi jebakan pendapatan menengah. Paul Romer akan menjelaskan pentingnya inovasi dan teknologi dalam memfasilitasi layanan keuangan yang lebih baik dan inklusif. Diskusi juga akan menyoroti rekomendasi kerangka kebijakan yang mendukung pertumbuhan inklusif melalui pendidikan dan inovasi. Selain itu, acara ini akan mengeksplorasi cara-cara untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan melalui kolaborasi antara lembaga keuangan dan lokal. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang inklusif.