Pasar
Penerbitan Surat Utang Negara: Langkah Strategis Pemerintah Menguatkan Ekonomi
2025-01-09
Langkah strategis pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat ekonomi nasional. Dengan total nilai Rp55,8 triliun, penerbitan ini mencerminkan upaya optimalisasi likuiditas di awal tahun dan respons terhadap kondisi pasar yang dinamis.

Mengoptimalkan Peluang Likuiditas di Awal Tahun

Pada pagi hari sesi Asia tanggal 8 Januari 2025, pemerintah mengumumkan pembukaan transaksi SUN dalam denominasi dolar AS dan euro. Langkah ini dilakukan saat pasar Eropa dibuka pada hari yang sama, menunjukkan koordinasi yang cermat antara peluang likuiditas dan kondisi pasar global. Penawaran ini berhasil menarik minat investor global hingga mencapai total orderbook sebesar USD 6,1 miliar dan EUR 2,5 miliar. Dengan tingkat imbal hasil yang kompetitif, final yield untuk tenor USD 5 tahun dan 10 tahun adalah 5,300% dan 5,650%, serta tenor EUR 8 tahun dan 12 tahun adalah 3,917% dan 4,251%.

Tingginya minat investor tersebut didorong oleh fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang solid. Hasil penerbitan ini akan digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2025, membuktikan bahwa langkah ini bukan hanya sekadar pencarian dana, tetapi juga sebagai upaya memperkuat keuangan negara secara menyeluruh.

Peringkat Global dan Transparansi

Keempat seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch. Peringkat ini menunjukkan bahwa instrumen utang negara Indonesia dipandang memiliki risiko yang rendah dan potensi pertumbuhan yang baik. Selain itu, pendaftaran di Bursa Efek Singapura dan Bursa Efek Frankfurt memberikan transparansi dan akses yang lebih luas kepada investor internasional.

Dalam proses ini, ANZ, BofA Securities, HSBC, J.P. Morgan, dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai Joint Bookrunners, sementara PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk berperan sebagai Domestic Dealers. Kolaborasi ini tidak hanya menunjukkan kerjasama yang erat antara lembaga-lembaga keuangan global dan domestik, tetapi juga memastikan proses penerbitan berjalan dengan lancar dan efektif.

Manfaat Ekonomi dan Prospek Masa Depan

Penerbitan SUN dalam dua mata uang asing ini memiliki manfaat ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Dengan memanfaatkan likuiditas global, pemerintah dapat memperoleh dana dengan biaya yang lebih rendah dan meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Hal ini juga mendukung stabilitas ekonomi dan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Berbagai analisis menunjukkan bahwa penerbitan ini bukan hanya sekadar pencarian dana, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi ekonomi Indonesia. Dengan fundamental ekonomi yang kuat dan kinerja APBN yang solid, penerbitan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap menghadapi tantangan ekonomi global dengan langkah-langkah yang strategis dan tepat sasaran.

More Stories
see more