Bukalapak, salah satu perusahaan teknologi e-commerce di Indonesia, telah mengambil langkah strategis dengan menutup layanan jual beli produk fisik. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mencapai keseimbangan keuangan yang lebih baik dan memperkuat posisi mereka dalam ekosistem digital. Meskipun kontribusi penjualan produk fisik terhadap pendapatan perusahaan relatif kecil, langkah ini dipandang sebagai langkah penting untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. Bukalapak akan fokus pada produk virtual seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail.
Dengan menghentikan penjualan produk fisik, Bukalapak bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai EBITDA positif. Langkah ini tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan perusahaan karena kontribusi penjualan produk fisik kurang dari 3%. Manajemen percaya bahwa fokus pada produk virtual akan membantu perusahaan menjadi lebih kompetitif dan relevan di industri teknologi.
Penghentian layanan penjualan produk fisik ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan. Bukalapak akan tetap menyediakan layanan lainnya melalui aplikasi dan situs web, termasuk Mitra Bukalapak. Dengan demikian, pengguna masih dapat mengakses berbagai layanan yang sudah ada sebelumnya. Langkah ini juga bertujuan untuk memperkuat posisi Bukalapak dalam ekosistem digital dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna.
Bukalapak akan memfokuskan sumber daya dan investasi pada segmen produk virtual seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan dalam ekosistem digital. Selain itu, manajemen berencana menggunakan dana likuid senilai Rp 19 triliun untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dan entitas anak perusahaannya.
Produk virtual yang akan menjadi fokus utama antara lain adalah Mitra Bukalapak, yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan usaha kecil dan menengah secara online, serta layanan gaming dan investasi. Bukalapak yakin bahwa dengan fokus pada produk virtual, mereka dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Penjualan produk fisik seperti aksesori rumah, elektronik, dan fashion akan berakhir pada 9 Februari 2025, namun pengguna masih dapat memesan barang tersebut hingga batas waktu tersebut. Bukalapak optimis bahwa langkah ini akan membawa perusahaan ke tahap baru dalam persaingan industri teknologi.