Pasar
BNI Optimis Pertumbuhan Kredit Capai 12% pada 2024
2024-10-25
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit di kisaran 10%-12% secara tahunan pada akhir 2024. BNI akan fokus pada segmen bisnis yang sehat, baik itu korporasi maupun konsumer.

Memanfaatkan Peluang Pertumbuhan Ekonomi untuk Ekspansi Kredit

Fokus pada Segmen Bisnis Sehat

BNI akan berfokus pada segmen bisnis yang sehat untuk mencapai pertumbuhan kredit yang diproyeksikan. Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa fokus tersebut akan diarahkan pada dua segmen utama, yaitu korporasi dan konsumer. Dengan demikian, BNI optimis dapat mencapai pertumbuhan kredit double digit pada akhir tahun ini.Selain itu, BNI juga akan menguatkan peran dari perusahaan anak dengan manajemen likuiditas yang baik. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya BNI dalam mencapai target pertumbuhan kredit yang telah ditetapkan.

Memanfaatkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Novita menyatakan bahwa peluang pertumbuhan bisnis juga terlihat dari membaiknya proyeksi pertumbuhan PDB yang sesuai dengan visi dari pemerintah baru. Pemerintah akan memfokuskan pada sektor-sektor prioritas, seperti hilirisasi, ketahanan energi dan pangan, serta program perumahan.Dengan demikian, BNI akan memfokuskan pada program-program prioritas tersebut untuk mendukung pertumbuhan kredit yang lebih baik di tahun 2025 dibandingkan tahun 2024.

Pertumbuhan Kredit Didukung Kinerja Positif

Hingga September 2024, BNI telah menyalurkan kredit senilai Rp735,02 triliun, naik 9,48% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan kredit ini didukung oleh kinerja positif di segmen korporasi yang naik 15,1% yoy menjadi Rp409,2 triliun, serta segmen konsumer yang naik 14,6% yoy menjadi Rp137 triliun.Novita menjelaskan bahwa segmen payroll dan KPR menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit konsumer. Selain itu, BNI Finance juga turut menjadi mesin pertumbuhan baru, seperti melalui kolaborasi dalam pembiayaan bersama untuk meningkatkan kredit segmen konsumer, khususnya untuk produk kredit kendaraan bermotor.

Kualitas Aset Membaik Seiring Pertumbuhan Kredit

Pertumbuhan kredit BNI juga diikuti dengan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) turun ke level 1,98% per September 2024. Selain itu, loan to asset ratio (LAR) juga membaik menjadi 11,8%, cost of credit 1%, dan biaya provisi 19,7% yoy menjadi Rp5,4 triliun.Dengan kinerja positif tersebut, BNI optimis dapat mencapai pertumbuhan kredit yang lebih baik di tahun 2025 dibandingkan tahun 2024. Hal ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan fokus BNI pada segmen bisnis yang sehat.
more stories
See more