Pasar saham di Asia Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam menjelang pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) yang akan segera berlangsung. Beberapa indeks saham utama di kawasan ini mencatat pergerakan positif, sementara yang lain mengalami koreksi. Investor tampaknya masih berhati-hati dalam mengambil posisi di tengah ketidakpastian yang menyelimuti proses politik di AS.

Pergerakan Bursa Saham Asia Pasifik Jelang Pemilu AS

Bursa Saham Australia Terkoreksi

Indeks S&P/ASX 200 di Australia turun 0,6% menjadi sekitar 8.120 pada Selasa (5/11/2024), membalikkan keuntungan dari hari sebelumnya. Investor di Australia tetap berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA). Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,35%, dengan inflasi yang masih tinggi.Saham-saham sektor keuangan menjadi yang paling terpukul, dengan penurunan dari Westpac Banking (-1,2%), Commonwealth Bank (-0,8%), dan Macquarie Group (-1,2%). Selain itu, saham Domino's Pizza juga anjlok 6,1% setelah CEO perusahaan, Don Meij, mengumumkan pengunduran dirinya.

Bursa Saham Jepang dan China Bergerak Positif

Di sisi lain, bursa saham Jepang dan China berhasil bergerak di zona hijau. Indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan dengan menguat lebih dari 1%, sementara Shanghai Composite (SSEC) di China merangkak naik 0,29% pada pukul 08.45 WIB.Namun, bursa saham Hongkong dan Singapura terpantau mengalami koreksi hari ini. Hang Seng Index (HSI) Hongkong melemah tipis 0,02% ke posisi 20.563,49, sedangkan Straits Times Index (STI) Singapura turun 0,22% menjadi 3.564,01.

Investor Tetap Berhati-hati Menjelang Pemilu AS

Secara keseluruhan, pergerakan bursa saham Asia Pasifik menunjukkan bahwa investor masih berhati-hati dalam mengambil posisi di tengah ketidakpastian yang menyelimuti proses politik di AS. Pemilihan umum di AS yang akan segera berlangsung menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi sentimen pasar di kawasan ini.Investor akan terus memantau perkembangan situasi politik di AS, serta dampaknya terhadap kondisi ekonomi global. Hal ini akan menjadi penentu bagi arah pergerakan bursa saham di Asia Pasifik dalam beberapa hari ke depan.