Pasar
Ketidakpastian Politik Jepang Berpotensi Tunda Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral
2024-10-29
Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS di tengah ketidakpastian politik Jepang yang berpotensi menghambat kebijakan suku bunga. Pasar juga menantikan rilis data tenaga kerja AS yang akan mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed.
Ketidakpastian Politik Jepang Bisa Tunda Kenaikan Suku Bunga
Rupiah Melemah Akibat Ketidakpastian Politik Jepang
Rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS di tengah ketidakpastian politik Jepang yang belum jelas. Hasil pemilu umum Jepang yang tidak meyakinkan telah membebani pasar Jepang. Partai berkuasa Liberal Demokratik (LDP) kehilangan mayoritas parlemen, yang merupakan pertama kalinya sejak 2009 koalisi yang berkuasa di Jepang kehilangan mayoritasnya. Ketidakpastian politik ini berpotensi menghalangi Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan suku bunga.Izumi Devalier, kepala ekonom Jepang di Bank of America, mengatakan bahwa meskipun ketidakpastian politik dapat menunda kenaikan suku bunga, BoJ tidak dapat mengabaikan pelemahan yen yang berkelanjutan. "Saya tidak berpikir ini berarti BoJ akan menunda kenaikan suku bunga dalam waktu yang lama. Tentu saja, Anda harus mengawasi perkembangan pasar, tetapi kami mungkin masih berada di jalur kenaikan suku bunga pada Januari atau bahkan Desember, tergantung pada pergerakan yen," katanya.Pasar Menanti Data Tenaga Kerja AS
Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan data jumlah lowongan kerja AS yang akan dirilis malam ini. Sebelumnya, untuk periode Agustus 2024, jumlah lowongan pekerjaan meningkat sebanyak 329.000 menjadi 8,04 juta. Namun, proyeksi konsensus menilai akan terjadi penurunan jumlah lowongan kerja menjadi sekitar 7,92 juta di tengah data tenaga kerja AS yang tampak sedikit membaik.Selain itu, pada hari yang sama, Indeks Kepercayaan Konsumen dari Conference Board (CB) juga akan dirilis. Konsensus memperkirakan akan terjadi kenaikan dari 98,7 menjadi 98,8. Indeks ini mengukur tingkat kepercayaan konsumen terhadap aktivitas ekonomi dan merupakan indikator terdepan karena dapat memprediksi pengeluaran konsumen.Kebijakan Suku Bunga The Fed Dipengaruhi Data Tenaga Kerja
Data-data tersebut penting untuk mempertimbangkan arah kebijakan suku bunga The Fed. Bank sentral AS tersebut diperkirakan masih akan memotong suku bunga sebanyak dua kali di sisa pertemuan tahun ini. Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar melihat probabilitas sebesar 98,4% suku bunga The Fed akan turun pada pertemuan 7 November 2024. Penurunan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%-4,75%. Kemudian probabilitas sebesar 69,4% untuk pemangkasan suku bunga lanjutan pada pertemuan Desember sebesar 25 basis poin. Sehingga suku bunga The Fed akan berakhir di 4,25%-4,5% pada akhir 2024.Dengan demikian, investor perlu waspada terhadap ketidakpastian politik Jepang dan data tenaga kerja AS yang dapat mempengaruhi arah kebijakan suku bunga di kedua negara tersebut. Hal ini tentunya akan berdampak pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.