Pasar
Pasar Saham Indonesia Menemukan Angin Segar Setelah Gejolak Global
2024-10-29
Pasar saham Indonesia tampaknya mulai menemukan angin segar setelah sempat mengalami tekanan akibat gejolak global. Meski dibuka dengan sedikit koreksi, indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang untuk kembali menguat dalam perdagangan hari ini. Hal ini didorong oleh mulai meredanya kekhawatiran pasar terkait dampak konflik di Timur Tengah terhadap pasokan energi global.
Peluang Rebound IHSG Terbuka Lebar
Pembukaan Perdagangan Diwarnai Koreksi Tipis
Pada pembukaan perdagangan Selasa (29/10/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis 0,07% ke posisi 7.629,32. Selang lima menit setelah sesi I dibuka, koreksi IHSG sedikit membesar yakni melemah 0,12% ke 7.625,41. Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 596 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 70.377 kali.Meskipun dibuka dengan sedikit koreksi, pergerakan IHSG pada hari ini masih cenderung diwarnai oleh sentimen pasar dari global. Namun, tampaknya kekhawatiran pasar mulai mereda atas dampak yang ditimbulkan dari konflik berkepanjangan di Timur Tengah terhadap pasokan energi.Harga Minyak Dunia Ambles, Sentimen Positif Bagi Pasar
Hal ini terjadi setelah harga minyak global terpantau ambles meski konflik di Timur Tengah kembali memanas. Harga minyak anjlok 6% pada perdagangan Senin (28/10/2024), setelah serangan balasan Israel pada hari Sabtu terhadap militer Iran tidak mengenai fasilitas minyak dan nuklir, sehingga tidak mengganggu pasokan energi.Kontrak berjangka Brent ditutup pada US$ 71,42 per barel, ambruk 6,09%. Sementara itu, kontrak berjangka minyak mentah WTI AS berakhir di US$67,38 per barel, anjlok 6,13%. Kondisi ini menguntungkan pasar karena menghapus kekhawatiran adanya inflasi tinggi akibat kenaikan harga minyak mentah saat perang.Serangan Israel Tidak Ganggu Pasokan Energi
Pada Sabtu lalu, puluhan jet Israel menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar terhadap pabrik rudal dan lokasi lainnya di dekat Teheran dan Iran barat, sebagai bagian dari pertukaran serangan terbaru antara kedua rival di Timur Tengah tersebut. Serangan ini lebih terfokus pada target militer, meredakan kekhawatiran bahwa Israel mungkin menyerang fasilitas nuklir atau infrastruktur minyak Iran.Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya dalam OPEC+ tetap tidak mengubah kebijakan output minyak bulan lalu, termasuk rencana untuk mulai meningkatkan produksi mulai Desember. Kelompok ini akan bertemu pada 1 Desember menjelang pertemuan penuh OPEC+. Hal ini semakin memperkuat sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.Kinerja Keuangan Emiten Besar Jadi Sorotan
Di sisi lain, pasar di dalam negeri masih memantau rilis kinerja keuangan emiten besar pada kuartal III-2024. Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang diperkirakan akan mengumumkan kinerja keuangan kuartal tiga 2024 pada Rabu mendatang.Laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar ini akan menjadi perhatian utama bagi investor dalam menilai prospek bisnis di dalam negeri. Dengan sentimen global yang mulai mereda, kinerja keuangan emiten domestik akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah pergerakan IHSG ke depan.