Pasar
Kisah Inspiratif Bentoel: Dari Mimpi Sang Pendiri Hingga Menjadi Raksasa Rokok Pribumi
2024-11-10
Bentoel, sebuah nama yang begitu lekat dengan industri rokok Indonesia, memiliki sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Bermula dari sebuah mimpi sang pendiri, perusahaan ini berhasil meraih posisi sebagai pemain besar nomor 3 dalam pasar rokok Indonesia pada 1970-an. Perjalanan panjang Bentoel, mulai dari berdiri di era 1930-an hingga mencapai kejayaan, menjadi kisah inspiratif bagi dunia usaha di Tanah Air.
Mewujudkan Mimpi, Menjadi Raksasa Rokok Pribumi
Awal Mula Bentoel: Dari Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong Hingga Perusahaan Rokok Tjap Bentoel
Bentoel berawal dari sebuah pabrik rokok yang didirikan oleh Ong Hok Liong dan Tjoa Sioe Bian di Malang pada era 1930-an. Awalnya, perusahaan ini bernama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong, kemudian berganti nama menjadi Hien An Kongsie. Pabrik ini memproduksi berbagai merek rokok, seperti tjap Burung, tjap Klabang, dan Djeroek Manis.Pada tahun 1951, nama perusahaan berubah menjadi NV Pertjetakan Liem An, dan pada 1954 berganti lagi menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel. Perubahan nama ini tidak terlepas dari sebuah mimpi yang dialami oleh Ong Hok Liong, sang pendiri perusahaan.Mimpi yang Mengubah Segalanya: Kisah Dibalik Nama Bentoel
Ketika Ong Hok Liong berziarah ke makam Mbah Djugo di sekitar Gunung Kawi pada tahun 1954, ia tertidur di dekat makam dan bermimpi melihat ubi talas. Setelah bangun, ia bertanya kepada juru kunci makam tentang mimpinya, dan juru makam berkata bahwa Ong Hok Liong dapat petunjuk dari Mbah Djugo agar mengganti nama pabriknya.Ong Hok Liong pun mengikuti saran tersebut dan mengganti nama perusahaannya menjadi Bentoel, yang merupakan sebutan Jawa untuk ubi talas. Perubahan nama ini ternyata membawa berkah bagi perusahaan, karena setelahnya, usaha rokok Ong Hok Liong semakin berkembang pesat.Kejayaan Bentoel: Menjadi Raksasa Rokok Pribumi Terbesar Kedua di Indonesia
Sebelum 1960, Bentoel telah memiliki karyawan mencapai 3.000 orang. Perusahaan ini juga tidak ragu untuk berpromosi, dengan slogan "memang betul merokok tjap Bentoel" yang tertulis dalam iklannya.Keberhasilan Bentoel tidak terlepas dari kepemimpinan Ong Hok Liong. Ketika Ong Hok Liong meninggal pada tahun 1967, ia telah menjadi seorang multi jutawan, dan Bentoel telah tumbuh menjadi rokok pribumi terbesar kedua di Indonesia.Pasang Surut Bentoel: Dari Kejayaan Hingga Diambil Alih Pemilik Baru
Setelah 1980-an, PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel tidak mampu membayar pinjamannya ke BRI dan Bank Bumi Daya senilai US$ 170 juta. Utang Bentoel dengan kreditor asing bahkan kemudian menggelembung menjadi US$ 350 juta.Akhirnya, 70% saham keluarga Ong Hok Liong dilego. Hutomo Mandala Putra gagal membelinya, dan kemudian Bentoel dipegang oleh Peter Sondakh dan Rajawali Wira Bhakti Utama. Pada tahun 1997, aset Bentoel diserahkan kepada perusahaan baru bernama PT Bentoel Prima, dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel bubar.Bentoel Prima pada 2000 ganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Belakangan, saham perusahaan itu dipegang oleh British American Tobacco, sebagai pemegang saham 92,48%, dan sisa saham lain dipegang oleh masyarakat.