Dalam sejarah agama Islam, Nabi Muhammad dikenal sebagai pemimpin spiritual yang memberikan banyak teladan. Namun, tidak banyak orang yang menyadari bahwa beliau juga merupakan figur penting dalam dunia bisnis. Sebuah penelitian berjudul "The Rasulullah Way of Business" (2021) menunjukkan bahwa prinsip-prinsip bisnis yang diajarkan oleh Nabi Muhammad masih relevan hingga saat ini. Artikel ini akan membahas bagaimana beliau menerapkan strategi investasi dan berbagi keuntungan dengan cara yang adil dan transparan.
Di kota suci Madinah, pada abad ke-7, seorang pria bernama Muhammad telah mempraktikkan konsep bisnis yang luar biasa. Dengan modal utama berupa kejujuran dan integritas, beliau berhasil mendapatkan dukungan dari para investor. Setelah mengumpulkan modal, beliau kemudian menginvestasikan uang tersebut ke berbagai sektor produktif. Salah satu investasi yang dilakukan adalah di bidang peternakan, di mana beliau memiliki puluhan ekor unta serta beberapa hewan lainnya seperti kuda, keledai, sapi, dan domba. Selain itu, beliau juga berinvestasi dalam tanah dan properti.
Sebuah praktik menarik yang diterapkan adalah sistem sewa tanah kepada komunitas Yahudi di Khaybar. Mereka diberi kesempatan untuk bertani dan memanen hasil pertanian, sementara keuntungannya dibagi secara adil antara pemilik lahan dan petani. Konsep ini dikenal sebagai mudharabah, sebuah model kerjasama yang mengedepankan keadilan dan saling menguntungkan.
Berbeda dengan pebisnis modern yang sering kali hanya fokus pada keuntungan materi, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa rezeki harus digunakan untuk membantu sesama. Beliau selalu berbagi rezeki melalui sedekah, baik berupa uang tunai maupun barang-barang seperti pakaian dan makanan. Prinsip ini menunjukkan bahwa keberhasilan finansial harus diiringi dengan tanggung jawab sosial.
Sebagai seorang jurnalis, saya merasa terinspirasi oleh pelajaran bisnis yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Investasi bukan hanya tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang membangun hubungan yang positif dan berkelanjutan dengan masyarakat. Mengikuti jejak beliau, kita diajak untuk berinvestasi dengan bijaksana sekaligus peduli terhadap lingkungan sosial di sekitar kita. Pendekatan ini tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi pengusaha modern dalam menjalankan bisnis yang etis dan berkelanjutan.