Pasar
Kebangkitan IHSG: Menuju Kestabilan Pasar Saham Indonesia
2024-11-12
Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah beberapa hari terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penguatan yang cukup menggembirakan pada akhir perdagangan Selasa (12/11/2024), menandakan adanya optimisme di kalangan investor. Berbagai faktor, baik domestik maupun global, turut mempengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa hari terakhir.
Kebangkitan IHSG: Mengembalikan Kepercayaan Investor
Penguatan Sektor Energi dan Teknologi
Pada akhir perdagangan hari ini, sektor energi dan teknologi menjadi penopang terbesar bagi IHSG, masing-masing mencapai kenaikan 2,83% dan 2,6%. Hal ini menunjukkan bahwa investor mulai kembali melihat potensi pada sektor-sektor tersebut, yang sebelumnya sempat mengalami tekanan. Sektor energi, yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan pertambangan, telah menunjukkan kinerja yang cukup baik, sementara sektor teknologi juga mendapatkan perhatian yang lebih besar dari investor.Salah satu emiten pertambangan yang menjadi penopang terbesar IHSG adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang memberikan kontribusi sebesar 8,4 indeks poin. Sementara itu, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan, yaitu sebesar 6,9 indeks poin.Kebangkitan Saham-Saham Besar
Selain sektor energi dan teknologi, kebangkitan saham-saham besar juga turut menopang penguatan IHSG. Dua emiten perbankan raksasa, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), masing-masing memberikan kontribusi sebesar 6,6 dan 5,9 indeks poin.Hal ini menunjukkan bahwa investor mulai kembali melihat potensi pada saham-saham besar yang sebelumnya sempat mengalami penurunan. Investor cenderung kembali memburunya pada pasar saham Indonesia, setelah beberapa saham besar telah menyentuh level harga yang dianggap rendah.Aksi Jual Bersih Investor Asing
Salah satu faktor yang sempat menekan IHSG dalam beberapa hari terakhir adalah aksi jual bersih (net sell) yang dilakukan oleh investor asing. Sebelumnya, asing mencatatkan net sell hingga mencapai Rp 1,53 triliun di seluruh pasar.Aksi net sell asing ini terjadi karena pasar saham di Amerika Serikat (AS) dan China kembali menarik minat investor setelah Donald Trump resmi memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan adanya stimulus ekonomi yang akan diberikan oleh pemerintah China.Kemenangan Trump di Pilpres AS dikhawatirkan akan menggencarkan kebijakan yang menekan negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Sementara itu, stimulus ekonomi yang akan diberikan oleh pemerintah China diharapkan dapat memulihkan perekonomian negara tersebut, sehingga menarik minat investor asing.Pemulihan Pasar Saham Indonesia
Meskipun sempat mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir, IHSG kini telah kembali ke level psikologis 7.300, setelah sebelumnya sempat menyentuh level 7.100. Hal ini menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor dan kepercayaan yang mulai kembali terhadap pasar saham Indonesia.Berbagai faktor, baik domestik maupun global, telah mempengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa hari terakhir. Namun, dengan adanya penguatan pada sektor-sektor utama, kebangkitan saham-saham besar, serta pemulihan kepercayaan investor asing, IHSG diharapkan dapat terus menunjukkan tren positif dan memberikan keyakinan bagi para investor untuk kembali berinvestasi di pasar saham Indonesia.