Dalam sebuah acara penting, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan perlunya kewaspadaan terhadap situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini terutama mempengaruhi pasar keuangan dan telah menciptakan tantangan signifikan dalam dua tahun terakhir. Lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga di negara maju telah berdampak pada nilai tukar mata uang dunia. Meskipun ada tantangan, Sri Mulyani menegaskan bahwa sistem keuangan Indonesia tetap stabil, sebagaimana disepakati dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Pada Kamis (30/1/2025), di International Convention Exhibition BSD City, Menteri Keuangan menyampaikan pesan penting mengenai kondisi ekonomi global. Dia menyoroti bahwa perubahan drastis dalam tingkat suku bunga telah memicu gejolak di pasar keuangan. Situasi ini diperparah oleh masalah geopolitik yang semakin rumit di berbagai wilayah dunia. "Kita harus terus waspada terhadap dampak dari ketidakstabilan ekonomi global," kata Sri Mulyani dengan tegas.
Lonjakan inflasi yang tidak terduga telah mendorong bank-bank sentral di negara maju untuk menaikkan suku bunga acuan mereka. Hal ini berdampak langsung pada nilai tukar mata uang nasional terhadap dolar AS. Misalnya, banyak negara mengalami penurunan nilai mata uang mereka, yang dapat berpotensi memperburuk defisit neraca pembayaran. Selain itu, ketegangan geopolitik di berbagai daerah menambah daftar ketidakpastian ekonomi global.
Meskipun situasi global tampak menantang, Sri Mulyani menjamin bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga. Hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang melibatkan pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan menunjukkan bahwa langkah-langkah preventif telah diambil untuk menjaga kestabilan ekonomi domestik. Ini memberikan keyakinan bahwa Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan yang datang dari luar negeri.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya kerja sama antar lembaga keuangan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Melalui koordinasi yang baik, Indonesia dapat lebih siap menghadapi berbagai risiko ekonomi global. Pesan utamanya adalah bahwa walaupun tantangan ekonomi global semakin kompleks, Indonesia memiliki fondasi kuat untuk menghadapi ketidakpastian tersebut.