Pasar
Langkah-langkah Pemerintah untuk Mendukung Ekonomi Nasional di Tahun 2025
2025-01-02

Pada hari Kamis, 2 Desember 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2025. Dalam acara tersebut, ia mengumumkan bahwa paket kebijakan insentif dan stimulus pemerintah akan tetap berlaku meskipun kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung sektor prioritas dan mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat luas.

Dukungan Ekonomi melalui Berbagai Insentif

Dalam suasana hangat di Main Hall BEI, Jakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto. Acara ini menandai awal perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2025. Sri Mulyani menjawab permintaan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar yang mewakili seluruh pelaku pasar modal Indonesia. Permintaan tersebut berkaitan dengan dukungan kebijakan insentif dan stimulus, termasuk perpajakan untuk pengembangan sektor prioritas.

Sri Mulyani menegaskan bahwa tarif PPN 11% tidak berubah secara umum, tetapi ada peningkatan untuk beberapa item tertentu. Meski demikian, pemerintah tetap memberikan stimulus ekonomi kepada masyarakat. Contohnya adalah insentif pajak penjualan rumah hingga Rp 2 miliar yang ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, insentif PPN untuk kendaraan hibrida dan listrik, serta bebas pajak penghasilan (PPH) bagi UMKM dengan omzet di bawah Rp 500 juta per tahun.

Bantuan lainnya mencakup diskon listrik 50% untuk pelanggan dengan daya di bawah 2.200 VA, yang mencakup hampir 94% seluruh pelanggan di Republik Indonesia. Selain itu, pekerja juga mendapatkan manfaat dengan pemerintah membayar pajak gaji pertama hingga Rp 10 juta dalam jangka waktu tertentu. Kelompok miskin mendapatkan bantuan beras 10 kg per bulan untuk 16 juta keluarga.

Pemerintah juga memberikan dukungan kepada industri padat karya dengan pinjaman subsidi bunga 5% bagi mereka yang melakukan revitalisasi modal. Semua langkah ini dilakukan sebagai respons positif terhadap permintaan yang disampaikan pada tanggal 2 Desember 2024.

Sebagai penutup, Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga semangat positif untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari perspektif seorang pembaca, kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional sambil melindungi masyarakat dari dampak negatif kebijakan fiskal. Langkah-langkah ini bukan hanya mendukung sektor-sektor utama, tetapi juga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang paling membutuhkan. Ini menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan adil bagi semua warga negara.

More Stories
see more