Pada awal tahun 2025, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, mewakili Presiden Prabowo Subianto, hadir dalam acara pembukaan perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia. Acara ini menjadi momen penting bagi dunia keuangan domestik dan internasional. Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menyoroti berbagai tantangan yang menghadang pasar keuangan global, termasuk dampak perubahan iklim, ketegangan geopolitik, serta pengaruh Pemilu Presiden Amerika Serikat. Selain itu, ia juga memberikan gambaran tentang pencapaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang menunjukkan pertumbuhan penerimaan negara yang kuat, belanja negara yang melampaui 6%, dan defisit APBN yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
Pada hari Kamis, 2 Januari 2025, di tengah suasana penuh antusiasme, Bursa Efek Indonesia menyambut perdagangan perdana untuk tahun 2025. Hadir sebagai wakil tertinggi pemerintah, Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka acara dengan pidato yang mendalam. Ia menekankan bahwa dunia keuangan sedang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim hingga ketegangan geopolitik. Selain itu, hasil kinerja APBN 2024 menunjukkan peningkatan signifikan, dengan pertumbuhan penerimaan negara yang solid, belanja negara yang mencapai lebih dari 6%, dan defisit APBN yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa perekonomian Indonesia bergerak menuju arah yang lebih stabil dan aman.
Dari perspektif seorang jurnalis, acara ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat stabilitas ekonomi nasional. Kinerja positif APBN 2024 bukan hanya angka-angka semata, tetapi juga refleksi dari upaya pemerintah dalam mengelola sumber daya negara dengan bijaksana. Ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dan bekerja keras demi masa depan yang lebih baik.