Kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) yang diterapkan sejak tahun 2020 telah membawa manfaat signifikan bagi perekonomian dan industri di Indonesia. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kebijakan ini berdasarkan Peraturan Presiden No. 121 Tahun 2020 telah memperbaiki kinerja net profit margin (NPM) sektor-sektor yang mendapatkan HGBT seperti PLN, pupuk, keramik, dan petrokimia. Manfaat ini mencakup peningkatan NPM dari 6,21% pada tahun 2020 menjadi 7,53% pada tahun 2023. Selain itu, penerimaan pajak dari sektor-sektor tersebut juga meningkat dari Rp 37,16 triliun pada 2020 menjadi Rp 65,06 triliun pada 2023.
Dalam suasana ekonomi yang dinamis, kebijakan HGBT telah memberikan dorongan positif bagi beberapa sektor penting di Tanah Air. Sejak pelaksanaannya pada tahun 2020, kebijakan ini telah membantu sektor-sektor strategis seperti ketenagalistrikan, pupuk, keramik, dan petrokimia untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Data menunjukkan bahwa peningkatan net profit margin (NPM) tercatat sangat signifikan, dengan NPM tahun 2023 mencapai 7,53%, naik dari 6,21% pada tahun 2020. Industri pupuk, sarung tangan karet, dan kaca menjadi kontributor utama dalam peningkatan ini.
Bukan hanya itu, penerimaan pajak dari sektor-sektor yang mendapat manfaat dari HGBT juga mengalami peningkatan yang cukup drastis. Pada tahun 2020, penerimaan pajak mencapai Rp 37,16 triliun, sementara pada tahun 2023 angka tersebut melonjak menjadi Rp 65,06 triliun. Meskipun ada beban fiskal yang harus ditanggung oleh pemerintah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa dukungan terhadap industri nasional akan terus diberikan agar tetap kompetitif dan efisien, serta memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.
Dari perspektif seorang jurnalis, kebijakan HGBT ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri domestik. Meskipun ada tantangan berupa beban fiskal, langkah ini membuktikan bahwa investasi pada sektor-sektor strategis dapat membawa dampak positif yang lebih luas. Ini juga menjadi pelajaran penting bagi pembuat kebijakan untuk terus berinovasi dan memperhatikan kebutuhan industri nasional demi masa depan ekonomi yang lebih cerah.