Pasar saham Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif pada perdagangan awal tahun 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan, didorong oleh ekspektasi kebijakan baru dari Presiden AS Donald Trump dan revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di dalam negeri. Investor optimis bahwa langkah-langkah ini akan membawa dampak positif bagi ekonomi nasional, meskipun masih ada ketidakpastian global yang perlu diperhatikan.
Pada hari Rabu, 22 Januari 2025, di tengah suasana penuh antisipasi terhadap kebijakan baru dari Presiden AS Donald Trump, pasar saham Indonesia mencatat kenaikan signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat hingga 0,95% pada sesi I, mencapai posisi 7.250,06. Transaksi pada sesi tersebut mencapai Rp 6,3 triliun dengan volume transaksi sebesar 9,7 miliar lembar saham. Sektor infrastruktur dan konsumer primer menjadi penopang utama, masing-masing menguat 1,78% dan 1,41%. Saham-saham seperti PT Telkom Indonesia, PT Amman Mineral Internasional, PT Bank Mandiri, dan PT Chandra Asri Pacific juga berkontribusi besar dalam kenaikan ini.
Situasi ini semakin dipicu oleh harapan atas revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 tentang DHE telah direvisi, memerlukan eksportir untuk menempatkan 100% devisa hasil ekspor mereka di dalam negeri mulai 1 Maret 2025. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan meningkatkan pasokan dolar di dalam negeri. Sectors seperti mineral, batu bara, perikanan, dan perkebunan seperti kelapa sawit termasuk dalam revisi ini.
Berita baik lainnya adalah datangnya musim laporan keuangan emiten pada 2024. Investor mengharapkan kinerja positif yang akan menambah kepercayaan diri pasar dan mendorong gerakan saham yang lebih positif.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, mengungkapkan bahwa meski volatilitas di semester pertama mungkin masih tinggi, valuasi saham IHSG yang menarik dan imbal hasil dividen yang tinggi tetap membuat pasar optimistis. "Investor sudah lebih familiar dengan pola kebijakan Trump, sehingga ketidakpastian global mulai mereda," ujarnya.
Bagi para pelaku pasar, kenaikan IHSG di tengah ketidakpastian global menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia memiliki daya tahan yang kuat. Meski ada tantangan, langkah-langkah pro-ekonomi yang diambil pemerintah memberikan sinyal positif bagi investor. Revisi aturan DHE dan persiapan untuk musim laporan keuangan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat pasar saham Indonesia. Investor diharapkan tetap waspada namun optimis, karena setiap tantangan selalu disertai dengan peluang.