Pada usia 13 tahun, Eropa dilanda kepanikan setelah kebangkitan Jerman di bawah Kanselir Adolf Hitler. Hitler bersikap rasialis dan menebar kebencian kepada kaum Yahudi, termasuk Soros. Namun, dengan keberanian dan keberuntungan, dia dapat selamat dan terus hidup. Kini, dia menjadi milikiah dan investor terkenal di dunia.
Rumahnya di Budapest berada di zona perang antara militer Uni Soviet Vs Jerman. Kala itu, Jerman sangat brutal. Siapapun yang dikira musuh, bakal dihabisi. Namun, dengan bantuan tetangga beragama Kristen, dia dapat selamat dan terus hidup. Kini, dia menjadi milikiah dan investor terkenal di dunia.
Keuntungan tersebut diperoleh dari kelihaian melihat situasi. Hanya saja, dia mengeruk keuntungan dari kesengsaraan orang. Sejarah mencatat, dia disebut banyak orang sebagai aktor utama di balik krisis ekonomi di banyak negara. Inggris jadi korban pertama bukti kelihaian Soros. Tahun 1990-an, Soros melihat devaluasi poundsterling dan berharap keuntungan darinya. Dia meminjam sekitar £6,5 miliar dari Bank of England dan mengonversinya menjadi Deutchmark dan Franc, Tak lama kemudian, nilai mata uang Inggris jatuh. Soros untung banyak. Sekitar £1 miliar masuk ke rekeningnya.
Krisis ekonomi Asia tahun 1997-1998 adalah contoh lain kelihaian Soros. Dia melakukan spekulasi meminjam Baht Thailand dalam jumlah besar. Setelahnya, mata uang dollar AS di Thailand menggerus transaksi Baht. Bank Sentral Thailand bereaksi dengan menaikkan suku bunga, membeli Baht dengan dollar AS di pasar valuta asing, dan membatasi akses orang asing ke Baht selama beberapa bulan. Kekacauan ekonomi Thailand lantas berdampak ke Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia. Setelahnya, rakyat di banyak negara tersebut kian sengsara.
Kini, bermodalkan kelihaian di Hedge Fund, dia memperoleh US$ 6,7 miliar atau Rp106 Triliun (Forbes 2024). Meski sekarang dia ‘mandi uang’, orang-orang tidak akan pernah lupa ‘dosa’-nya di seluruh dunia. Bahkan, situs berita Haarezt menyebut dia adalah orang yang paling dibenci di dunia.