Pasar
Pria Sukabumi Adrian Zecha: Menjadi Raja Hotel Dunia dari Indonesia
2024-12-07
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak terduga, seorang pria asal Indonesia berhasil menjadi raja hotel di dunia. Adrian Willem Ban Kwie Lauw-Zecha atau biasa dikenal sebagai Adrian Zecha berhasil membangun jaringan hotel terkenal, yaitu Aman Resort.
Profil Adrian Zecha
Adrian Zecha lahir di Sukabumi pada tahun 1933. Dia tumbuh di keluarga Tionghoa yang sangat berprestasi dan kaya. Mely Tan dalam buku "The Chinese of Sukabumi" (1963) menyebut, keluarganya dikenal sebagai 'cabang atas' yang memiliki karier sukses di Indonesia. Ayahnya, William Lauw-Zecha, adalah orang Indonesia pertama yang lulus dari Lowa University, AS, pada 1923. Sedangkan saudara-saudaranya berhasil menempati jabatan tertinggi di pemerintahan masa kolonial. Dari keistimewaan itu tidak heran jika Adrian mendapatkan banyak kemudahan.Adrian pernah kuliah di Pennsylvania sekitar tahun 1950-an. Namun, kedudukan keluarganya di Indonesia yang berprestasi hancur pada tahun 1956-1957. Saat itu, Sukarno melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia. Nasionalisasi itu diikuti dengan peningkatan sentimen terhadap warga non-Indonesia. Akibatnya, bisnis keluarga Zecha terpaksa diambil negara dan mereka harus pindah ke Singapura.Tetapi, keberuntungan menimpa Adrian karena dia masih berada di AS dan melanjutkan karirnya sebagai jurnalis di Time. Sebelum memulai bisnis hotel pada 1988, Adrian menjalani karir sebagai jurnalis wisata di berbagai media. Menjadi jurnalis wisata membuatnya bisa berkeliling dunia dan memulai minatnya di bidang wisata dan perhotelan.Pendiri Aman Resort
Martin Roll dalam "Asian Brand Strategy" (2015) memaparkan bahwa persentuhan pertama Adrian dengan bisnis hotel terjadi pada 1972. Saat itu, dia turut membangun Regent International Hotels sebelum akhirnya mendirikan hotel sendiri pada 1988.Cerita pendirian hotel sendiri olehnya sangat menarik. Dia tidak suka dengan konsep hotel saat itu di dunia yang menawarkan ruangan besar dengan tingkat kelas berbeda. Menurutnya, konsep seperti ini mengharuskan hotel berdiri dengan bangunan besar dan menghilangkan keindahan lokasi wisatanya. Oleh karena itu, dia ingin membangun hotel dengan konsep berbeda, yaitu eksklusif dan kecil, hanya memiliki 50 kamar. Bentuk yang kecil ini membuat lokasi wisata di daerah terpencil bisa memiliki hotel.Wujud nyata dari konsep ini dilakukan di Phuket, Thailand. Dia bersama temannya, Anil Thadani, membangun hotel di sana dengan biaya US$ 4 juta. Pada Desember 1987, hotel itu selesai dibangun dan diberi nama Amanpuri. Nama "Aman" berasal dari Bahasa Sansakerta dan berarti "Damai". Adrian ingin hotel yang dibangunnya memberikan rasa damai kepada para pengunjung.Konsep Amanpuri
Amanpuri memiliki kurang dari 50 kamar dengan tujuan untuk menjaga eksklusifitas bagi para pengunjung. Karena jumlah kamar yang sedikit, pelayanan yang diberikan akan maksimal, sehingga akan menyenangkan pengunjung. Ini berbeda dengan hotel lain yang kurang memperhatikan pelayanan dengan jumlah kamar yang banyak.Menurut "Asian Brand Strategy" (2015), dengan strategi seperti ini, Adrian dan Aman berhasil memberikan pengalaman berbeda kepada tamu, yang membuatnya semakin terkenal. Selain itu, kesuksesan ini disebabkan oleh kepiawaian Aman yang mampu mencari lokasi di tempat wisata terpencil. Jadi, jika ada lokasi wisata terpencil, Adrian langsung memilih dan mendirikan Aman.Perkembangan Aman Group
Kini, Hotel Aman telah menjadi salah satu perusahaan perhotelan terbesar di dunia. Jika Anda melihat nama hotel dengan nama depan "Aman", seperti Amanjiwo, Amanpuri, Amankila, dan lainnya, maka itu berada di bawah naungan Aman Group yang didirikan oleh pria asal Sukabumi itu.Adrian Zecha's perjalanan dari seorang jurnalis wisata menjadi raja hotel dunia adalah sebuah kisah inspiratif. Melalui keberanian dan kreativitas, dia berhasil membangun jaringan hotel terkenal yang memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung. Aman Group kini menjadi tanda bahagia bagi Indonesia di dunia perhotelan.