Pengusaha dan Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa dirinya belum mendapatkan informasi terkait penunjukannya sebagai bagian dari struktur pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Meskipun ada spekulasi mengenai posisinya, Pandu menyatakan bahwa hingga saat ini ia belum menerima pemberitahuan resmi. Selain itu, dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, topik yang dibahas hanya berkisar pada industri mobil listrik nasional.
Ketika dikonfirmasi di Kompleks Istana Kepresidenan pada Kamis (6/2/2025), Pandu menjelaskan bahwa ia baru mendengar tentang potensi perannya melalui media sosial. Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, telah memposting foto pertemuannya dengan Pandu di Instagram. Dalam keterangan unggahannya, Maruarar merujuk kepada Pandu sebagai 'Bos Danantara'. Namun, Pandu menegaskan bahwa ia belum memiliki pengetahuan resmi mengenai hal tersebut.
Di kesempatan lain, Pandu berbicara tentang rencana pengembangan industri mobil listrik Indonesia. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Kepala BKPM, Rosan Roeslani. Diskusi ini berfokus pada strategi untuk memperkuat sektor industri otomotif berkelanjutan di Tanah Air. Pandu, yang juga merupakan keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan.
Meski masih belum jelas statusnya di BP Danantara, Pandu tetap fokus pada upaya pengembangan industri lokal. Ia berharap bahwa kolaborasi antara pemerintah dan swasta dapat membawa manfaat bagi ekonomi nasional. Pertemuan-pertemuan seperti ini menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan sektor-sektor strategis di Indonesia. Terlepas dari spekulasi, Pandu akan terus berkontribusi pada pembangunan industri inovatif di tanah air.