Berdasarkan laporan terbaru, cadangan devisa Indonesia mengalami peningkatan ringan pada akhir Januari 2025. Hal ini menunjukkan stabilitas ekonomi yang kuat dan upaya pemerintah dalam menjaga keseimbangan keuangan. Peningkatan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk penerbitan obligasi global dan pendapatan dari sektor pajak serta jasa. Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga telah menerapkan kebijakan untuk mempertahankan nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Cadangan devisa tersebut cukup untuk mendanai hampir tujuh bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, melebihi standar internasional.
Cadangan devisa Indonesia mencapai US$156,1 miliar pada akhir Januari 2025, naik sedikit dibandingkan dengan posisi sebelumnya. Penyebab utama kenaikan ini adalah penerbitan obligasi global oleh pemerintah dan pendapatan dari sektor pajak serta jasa. Langkah-langkah ini dilakukan dalam konteks kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global. Kenaikan ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Peningkatan cadangan devisa ini memiliki dampak signifikan bagi ketahanan ekonomi Indonesia. Dengan cadangan devisa yang mencapai US$156,1 miliar, Indonesia dapat membiayai hampir tujuh bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ini jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Cadangan devisa yang memadai ini membantu memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan. BI menyatakan bahwa prospek ekspor tetap positif dan neraca transaksi modal serta finansial diprakirakan akan mencatat surplus, yang mendukung ketahanan eksternal dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam upaya mempertahankan ketahanan eksternal, Bank Indonesia merencanakan beberapa strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satu langkah penting adalah melanjutkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal. BI percaya bahwa cadangan devisa yang memadai akan mendukung ketahanan sektor eksternal dan memastikan stabilitas perekonomian.
Ke depannya, BI optimistis bahwa cadangan devisa yang ada akan cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor yang tetap positif dan neraca transaksi modal serta finansial yang diprakirakan akan mencatat surplus menjadi indikator kuat bahwa ekonomi Indonesia akan tetap stabil. Investor juga menunjukkan persepsi positif terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik. Untuk mencapai tujuan ini, BI akan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sinergi antara kedua institusi ini sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih baik.