Pasar
Para Petinggi East Ventures dan Fore Coffee Mengunjungi BEI: Pipeline IPO Padat
2025-01-08

Pada awal tahun 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut kunjungan dari para petinggi East Ventures dan Fore Coffee. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menegaskan bahwa meskipun ia tidak dapat memberikan komentar spesifik tentang perusahaan tertentu yang masih dalam proses, pipeline perusahaan yang akan go public saat ini sangat padat. Dalam konteks ini, Fore Coffee, sebagai salah satu portofolio pendanaan East Ventures, tampaknya sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk melantai di bursa saham. Meski demikian, informasi resmi mengenai rencana tersebut belum tersedia.

Kunjungan Penting ke Gedung BEI dan Pipeline IPO yang Padat

Pada hari Selasa, 7 Januari 2024, para petinggi dari East Ventures dan Fore Coffee melakukan kunjungan ke Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Kunjungan ini menarik perhatian media karena biasanya calon emiten akan memaparkan mini expose sebelum melantai di BEI. Namun, hingga kini, Fore Coffee belum menjadi salah satu perusahaan tercatat di BEI. Menurut website resmi East Ventures, Fore Coffee adalah salah satu portofolio pendanaan mereka, yang berarti kunjungan ini mungkin berkaitan dengan rencana investasi atau IPO.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, ada 22 perusahaan yang sedang dalam antrian untuk mencatatkan sahamnya di BEI. Mayoritas perusahaan dalam pipeline ini memiliki aset bernilai lebih dari Rp 250 miliar, dengan sektor konsumer non primer menjadi yang paling banyak. Satu perusahaan aset skala kecil dan dua perusahaan aset skala menengah juga termasuk dalam daftar ini.

Yetna menjelaskan bahwa proses pencatatan saham merupakan tahapan yang penting bagi setiap perusahaan yang ingin go public. Meski ia tidak bisa memberikan komentar spesifik tentang Fore Coffee, ia menegaskan bahwa pipeline IPO saat ini sangat padat dan prosesnya berlangsung dengan ketat sesuai regulasi yang berlaku.

Dari perspektif jurnalis, kunjungan ini menunjukkan minat yang tinggi dari perusahaan-perusahaan startup untuk masuk ke pasar modal. Ini juga mencerminkan potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat di Indonesia, terutama di sektor konsumer non primer. Bagi investor, ini adalah peluang untuk mendapatkan akses ke perusahaan-perusahaan inovatif yang berpotensi memberikan hasil investasi yang signifikan. Secara keseluruhan, kunjungan ini menandakan dinamika positif di pasar modal Indonesia.

More Stories
see more