Pasar
Pemulihan Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia
2025-02-07

Dalam perdagangan sesi pertama Jumat, sebagian besar saham perbankan di Bursa Efek Indonesia berhasil bangkit dari penurunan yang terjadi pada hari sebelumnya. Meskipun beberapa saham masih mengalami pelemahan, kebanyakan saham bank menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh valuasi yang sudah cukup rendah dan tekanan jual bersih dari investor asing yang berkurang. Dengan kondisi ini, pasar mulai melirik kembali saham-saham perbankan, terutama bank-bank besar.

Pergerakan Positif Saham Bank Besar

Beberapa saham bank besar mengalami rebound yang cukup kuat pada sesi perdagangan pertama Jumat. PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjadi salah satu penguat terkencang dengan kenaikan hampir 5%. Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk juga mencatatkan kenaikan lebih dari 2%. Meski demikian, masih ada beberapa saham bank besar yang merosot, seperti PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Secara spesifik, PT Bank Syariah Indonesia Tbk mampu naik hingga 4,86% ke posisi Rp 3.020/unit. PT Bank Central Asia Tbk juga melonjak 2,23% menjadi Rp 9.150/unit. Di sisi lain, PT Bank Permata Tbk turun 2,66% ke Rp 1.280/unit, sementara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melemah 1,47% ke Rp 5.025/unit. Kenaikan ini dipengaruhi oleh valuasi yang sudah murah dan tekanan jual neto asing yang berkurang. Beberapa emiten perbankan raksasa telah merilis laporan keuangan mereka untuk tahun 2024, yang memperkuat optimisme pasar.

Faktor Penentu Pemulihan Saham Perbankan

Pemulihan saham perbankan didorong oleh beberapa faktor penting. Salah satunya adalah valuasi yang sudah cukup rendah, sehingga membuat para investor tertarik untuk kembali membeli. Selain itu, tekanan jual bersih dari investor asing yang berkurang juga berkontribusi pada pemulihan ini. Analisis teknikal menunjukkan bahwa beberapa saham perbankan sudah menyentuh level terendahnya, sehingga potensi kenaikan menjadi lebih tinggi.

Valuasi saham perbankan raksasa saat ini relatif murah, dengan price to book value antara 1 hingga 2 kali dan price to earnings ratio rata-rata 10 hingga 12 kali. Ini menunjukkan bahwa saham-saham tersebut memiliki potensi apresiasi yang baik. Selain itu, beberapa emiten perbankan raksasa telah merilis laporan keuangan mereka untuk tahun 2024, yang memberikan gambaran positif tentang kinerja keuangan mereka. Dengan kondisi ini, investor mulai melirik kembali saham-saham perbankan sebagai pilihan investasi yang menjanjikan.

More Stories
see more