Pasar
Pembangunan Fasilitas Produksi Grinding Ball di Batang Mencerminkan Kolaborasi Global
2025-01-09
html

Dalam langkah strategis untuk memperkuat industri logam dasar Indonesia, PT Elecmetal Longteng Indonesia meresmikan pembangunan fasilitas produksi grinding ball di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Proyek ini menandai kolaborasi antara ME Elecmetal dari Chile dan Longteng Special Steel Co., Ltd. dari China, dengan investasi total hampir US$ 40 juta atau sekitar Rp 600 miliar. Fasilitas ini dirancang untuk memproduksi 200.000 ton media gerinda berkualitas tinggi per tahun, dengan distribusi mayoritas untuk ekspor ke Australia. Proyek ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat dan KITB, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Proyek Strategis di Kawasan Industri Terpadu Batang

Di kawasan yang dipenuhi harapan dan dinamika baru, PT Elecmetal Longteng Indonesia memulai pembangunan fasilitas produksi grinding ball di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Dengan luas lahan mencapai 4,99 hektar, proyek ini menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan industri logam dasar di Indonesia. Perusahaan ini merupakan hasil kemitraan antara ME Elecmetal, produsen mill liner terbesar dunia dari Chile, dan Longteng Special Steel Co., Ltd., pemain utama dalam pasar baja khusus global dari China.

Fasilitas ini akan menghasilkan 200.000 ton media gerinda berkualitas tinggi setiap tahunnya, dengan 30-35% dipasarkan secara domestik dan sisanya diekspor, terutama ke Australia. Proses produksi akan menggabungkan teknologi unggulan dari ME Elecmetal dan keahlian manufaktur dari Longteng, sehingga diharapkan menjadi pemimpin pasar di Indonesia. CEO ME Elecmetal, Eugenio Arteaga, optimis bahwa proyek ini akan mencapai target penjualan 100.000 ton dalam beberapa tahun ke depan.

Presiden Longteng Group, Xu Sheng, menyatakan bahwa proyek ini merupakan tonggak sejarah kolaborasi global yang sukses. Dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan KITB diharapkan dapat membawa dampak positif bagi industri logam nasional. Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menegaskan bahwa pembangunan ini bukan hanya fasilitas industri tetapi juga bagian dari kota baru dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, sekolah, dan pusat hiburan. Ia menjamin semua proses berjalan lancar, mulai dari perizinan hingga infrastruktur, untuk memaksimalkan manfaat investasi ini.

Rizky Aditya Wijaya, Direktur Industri Logam di Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian RI, juga memberikan apresiasi atas pembangunan pabrik ini. Menurutnya, industri logam dasar menjadi salah satu sektor strategis dengan pertumbuhan signifikan, mencapai 12,36% pada triwulan ketiga tahun 2024. Pembangunan pabrik ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin menarik bagi investasi global dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Berbicara dari perspektif seorang jurnalis, proyek ini tidak hanya menjadi simbol kolaborasi internasional yang sukses, tetapi juga membuka peluang besar bagi Indonesia. Dengan dukungan teknologi canggih dan kerja sama erat antara pemerintah dan sektor swasta, proyek ini menjanjikan masa depan cerah bagi industri logam nasional. Selain itu, penciptaan lapangan kerja dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar menjadi bukti nyata bahwa investasi global dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

More Stories
see more