Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Kenaikan ini mencerminkan respons positif pasar terhadap kebijakan baru yang diharapkan dapat meningkatkan pasokan dolar di Indonesia. Meskipun indeks dolar AS/DXY naik tipis, rupiah tetap menunjukkan kinerja yang baik, dengan peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah berharap bahwa dengan aturan baru ini, ekonomi domestik akan menjadi lebih tahan terhadap tekanan global.
Revisi aturan DHE memiliki dampak langsung pada aliran devisa hasil ekspor. Eksportir sekarang diwajibkan untuk menempatkan seluruh dana mereka di dalam negeri, yang diharapkan dapat meningkatkan pasokan dolar dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini juga dipandang sebagai langkah strategis untuk mengurangi dependensi ekonomi terhadap fluktuasi mata uang asing.
Dengan pengumuman resmi dari pemerintahan Prabowo Subianto tentang perubahan Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2023, eksportir harus menempatkan 100% DHE di dalam negeri mulai Maret 2025. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana yang biasanya dialihkan ke luar negeri bisa kembali ke Indonesia. Stabilitas nilai tukar rupiah akan semakin terjaga, sehingga memberikan dukungan kuat bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, Bank Indonesia juga berkomitmen untuk memantau dan menjaga pergerakan kurs agar tetap stabil, yang akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan komitmennya untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah. Langkah-langkah yang telah diambil oleh bank sentral ditujukan untuk meminimalkan volatilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Upaya ini mencakup berbagai inisiatif, termasuk pengawasan ketat terhadap pergerakan kurs dan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait.
Dalam acara Laporan Perekonomian Indonesia 2024, Perry Warjiyo menyatakan bahwa stabilitas nilai tukar merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan bahwa kebijakan moneter dan fiskal berjalan secara sinkron. Dengan demikian, ekonomi Indonesia dapat lebih tahan terhadap guncangan global dan mencapai pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. Guna mencapai tujuan ini, BI akan menerapkan berbagai strategi, termasuk intervensi pasar valuta asing dan penyesuaian suku bunga jika diperlukan, untuk memastikan bahwa rupiah tetap stabil.