Pasar
Pengusaha Properti Aguan: Dari Penjaga Gudang hingga Pengembang PIK Avenue Mall
2025-01-10

Dalam dunia bisnis properti Indonesia, nama Aguan telah menjadi simbol kesuksesan dan inovasi. Sebagai pemilik Agung Sedayu Group, Aguan telah mengubah wajah perkotaan dengan berbagai proyek megah, termasuk PIK Avenue Mall di Jakarta Utara. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup Aguan dari awal mula hingga pencapaian terbarunya dalam industri properti.

Masa Lalu yang Menakjubkan hingga Kehadiran PIK Avenue Mall

Berlokasi di kawasan Pantai Indah Kapuk, PIK Avenue Mall telah menjadi destinasi populer bagi warga Jakarta. Pusat perbelanjaan ini menawarkan beragam fasilitas modern seperti ruang kerja bersama, aula sholat, pusat kuliner, serta bioskop. Namun, dibalik keberadaan mal megah ini ada sosok Aguan, seorang pengusaha asal Tionghoa yang lahir pada tahun 1951.

Perjalanan Aguan dimulai di Palembang, tempat dia menghabiskan masa kecilnya sebelum pindah ke Jakarta pada tahun 1965. Di ibukota, Aguan memulai karirnya sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan impor. Berkat ketekunan dan kerja keras, dia berhasil naik pangkat hingga menjadi manajer administrasi perusahaan tersebut. Pertemuan dengan seorang pemborong bangunan menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Belajar dari pengalaman itu, Aguan akhirnya mendirikan perusahaan kontraktor pertama miliknya pada tahun 1971.

Selama era Orde Baru, Aguan merasakan iklim politik dan ekonomi yang kondusif untuk berkembang. Proyek pertama yang sukses adalah Harco Mangga Dua, pusat elektronik pertama di Indonesia. Kesuksesan ini membuka jalan bagi lebih banyak proyek besar. Hingga saat ini, Agung Sedayu Group memiliki lebih dari 50 properti di wilayah Jabodetabek.

Berkat strategi diversifikasi yang cerdas, Aguan tidak hanya fokus pada properti. Melalui PT Multi Artha Pratama, anak usahanya, Aguan juga masuk ke industri kaleng dan kemasan melalui kepemilikan PT Pratama Abadi Nusa Tbk.

Kehadiran PIK Avenue Mall menjadi bukti nyata bagaimana visi Aguan telah mengubah lanskap perkotaan Jakarta. Mal ini bukan hanya sekedar pusat perbelanjaan, tetapi juga ruang publik yang mendukung aktivitas sosial dan budaya masyarakat setempat.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, kisah Aguan menunjukkan bahwa kesuksesan bukanlah hasil keberuntungan semata. Ia merupakan kombinasi antara kerja keras, adaptasi terhadap perubahan, dan kemampuan melihat peluang di tengah tantangan. Kisah Aguan menginspirasi kita untuk terus belajar dan beradaptasi dalam menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.

More Stories
see more