Pada akhir perdagangan Kamis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan lebih dari 2%. Meskipun indeks ini turun, beberapa saham tetap mendapat perhatian dari investor asing. Transaksi mencapai Rp 13,75 triliun dengan volume saham yang berpindah tangan sebanyak 20,27 miliar unit. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp 2,34 triliun, namun juga ada pembelian bersih sebesar Rp 40 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Berikut adalah daftar saham yang masih diminati oleh investor asing.

Dampak Penurunan IHSG terhadap Pasar Saham Indonesia

Penurunan IHSG menunjukkan adanya ketidakpastian dalam pasar modal Indonesia. Sebanyak 428 saham melemah, sementara hanya 176 saham yang menguat. Hal ini menciptakan situasi di mana investor cenderung lebih hati-hati dalam mengambil keputusan. Nilai transaksi yang tinggi mencerminkan aktivitas perdagangan yang tetap ramai meski kondisi pasar sedang lesu. Volume perdagangan mencapai 1,43 juta kali dengan total nilai transaksi sekitar Rp 13,75 triliun.

Investor asing menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi dinamika pasar. Mereka melakukan penjualan bersih sebesar Rp 2,34 triliun di seluruh pasar. Namun, hal ini tidak sepenuhnya merugikan karena mereka juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp 40 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar mengalami penurunan, masih ada peluang investasi yang menarik bagi investor asing.

Saham-Saham yang Masih Diminati Investor Asing

Meski IHSG mengalami penurunan drastis, beberapa saham tetap mendapatkan perhatian dari investor asing. Daftar ini mencakup berbagai sektor mulai dari perbankan hingga energi. Bank Syariah Indonesia (BRIS) mendapatkan dana masuk sebesar Rp 40,55 miliar, sementara Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan net foreign buy sebesar Rp 38 miliar. Ini menunjukkan bahwa sektor perbankan masih dipandang sebagai pilihan investasi yang stabil.

Berikut adalah beberapa saham lain yang mendapatkan perhatian: Barito Renewables Energy (BREN) dengan Rp 22,44 miliar, MD Entertainment (FILM) dengan Rp 19,73 miliar, Mitra Adiperkasa (MAPI) dengan Rp 13,20 miliar, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dengan Rp 10,04 miliar, Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan Rp 8,45 miliar, Rukun Raharja (RAJA) dengan Rp 8,37 miliar, Remala Abadi (DATA) dengan Rp 7,50 miliar, dan Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dengan Rp 7,35 miliar. Keberlanjutan minat ini menunjukkan bahwa investor asing masih melihat potensi pertumbuhan di sektor-sektor tertentu meskipun pasar secara keseluruhan mengalami penurunan.