Pada perdagangan sesi pertama Jumat, 7 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga lebih dari 2%. Hal ini disebabkan oleh aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. IHSG membuka perdagangan dengan penurunan 2,13% ke level 6.729,11 dan terus bergerak menuju level psikologis 6.700. Meski ada potensi rebound ke zona positif, pasar saham domestik masih diperkirakan akan mengalami volatilitas yang cukup tinggi. Investor asing telah mencatatkan jual bersih hampir Rp 3,3 triliun dalam empat hari terakhir.
Kondisi pasar saham Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh berbagai faktor global, termasuk kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kontroversial. Kebijakan tersebut memicu perang dagang dan meningkatkan ketidakpastian di pasar. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis malam ini, khususnya laporan Non-Farm Payrolls (NFP) Januari. Data ini menjadi indikator penting bagi arah kebijakan Federal Reserve.
Situation ini tidak hanya mempengaruhi IHSG tetapi juga berdampak pada stabilitas ekonomi global. Para analis menyatakan bahwa fluktuasi IHSG sejak awal tahun ini dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap kebijakan Trump. Ini membuat para pelaku pasar harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Kebijakan kontroversial Trump, seperti perang dagang, dapat memicu inflasi di AS dan membatasi ruang pemangkasan suku bunga.
Data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis nanti malam, termasuk laporan NFP Januari, menjadi fokus utama. Laporan ini diperkirakan akan mencerminkan perlambatan penambahan lapangan kerja dibandingkan Desember 2024. Tingkat pengangguran diperkirakan stabil di 4,1%, sementara upah bulanan diperkirakan naik 0,3%, sama seperti Desember. Revisi tahunan benchmark dapat mengubah angka ketenagakerjaan sebelumnya secara signifikan.
Berita tentang penurunan IHSG dan volatilitas pasar saham domestik menunjukkan situasi yang tidak menguntungkan bagi investor. Meskipun demikian, pelaku pasar masih berharap adanya rebound ke zona positif. Situasi ini juga mencerminkan dampak global terhadap ekonomi domestik, terutama melalui kebijakan ekonomi AS dan data ketenagakerjaan yang akan datang. Analisis lanjutan akan sangat berguna untuk memahami arah selanjutnya dari IHSG.