Pasar
Penyelamatan Sertifikat Rumah: Upaya BTN dan Pemerintah Mengakhiri Penipuan Developer
2025-01-21
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa ribuan developer telah mengecewakan masyarakat dengan tidak memberikan sertifikat rumah setelah cicilan selesai. Bank Tabungan Negara (BTN) berusaha memperbaiki situasi ini dengan mendukung proses pengurusan sertifikat yang tertunda.

Perseroan Berkomitmen Menyelesaikan Kasus Sertifikat Properti

Dalam upaya penyelesaian kasus sertifikat properti, Bank Tabungan Negara (BTN) telah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah yang melibatkan ribuan developer nakal. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan bahwa sejak 2019, BTN telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tanpa sertifikat kepada sekitar 120.000 rumah. Dari jumlah tersebut, hampir 4.000 developer ditemukan tidak bertanggung jawab.

Kasus Penghilangan Developer dan Permasalahan Hukum

Banyak developer yang hilang tanpa jejak atau tidak lagi bertanggung jawab atas proyek yang mereka kelola. Situasi ini semakin rumit dengan adanya sengketa hukum, double sertifikat induk, serta kerjasama antara developer dan notaris yang bermasalah. Sebagai langkah nyata, BTN telah melaporkan beberapa notaris yang terlibat dalam kasus di Medan, salah satunya bahkan mendapat hukuman. Kejadian ini melibatkan aparat hukum dan pegawai BTN sendiri sebagai bagian dari upaya penegakan hukum.

Solusi yang ditawarkan oleh BTN termasuk kerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mempercepat proses pengurusan sertifikat. Proses ini melibatkan berbagai jenis kasus, mulai dari sengketa lahan hingga permasalahan administratif. BTN juga telah membuat matrix evaluasi developer berdasarkan tingkat tanggung jawab mereka.

Rating Developer dan Call Center Pengaduan

Untuk mencegah ulah developer nakal di masa depan, BTN telah memperkenalkan sistem rating developer. Rating ini mencakup kategori platinum, gold, silver, hingga non-rating. Developer dengan rating rendah cenderung memiliki lebih banyak masalah dalam penyelesaian sertifikat. Selain itu, BTN juga telah membuka call center pengaduan di nomor 150286, yang fokus pada laporan terkait sertifikat.

BTN juga melakukan pendaftaran ulang seluruh notaris yang bekerja sama dengan mereka. Notaris dibagi ke dalam kelas-kelas tertentu, mirip dengan sistem rating developer. Langkah ini bertujuan untuk memastikan hanya notaris dan developer yang bertanggung jawab yang dapat melanjutkan kerjasama dengan BTN.

Lindungi Konsumen dan Nilai Aset Properti

Keberlanjutan program ini sangat penting untuk melindungi konsumen yang telah berjuang keras mencicil rumah mereka. Mereka yang telah menyerahkan sebagian besar pendapatan mereka selama 15-20 tahun tentu berharap mendapatkan hak kepemilikan yang sah atas aset paling berharga mereka. Tanpa sertifikat, nilai properti tersebut menjadi nihil. BTN berkomitmen untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi lagi di masa depan.

BTN menargetkan penyelesaian 15.000 sertifikat rumah pada tahun 2023 dan berencana menyelesaikan sisanya pada tahun 2027. Melalui kerja sama dengan BPN dan pemantauan ketat terhadap developer dan notaris, BTN berharap bisa menyelesaikan semua kasus sertifikat yang tertunda dan mencegah ulah developer nakal di masa mendatang.

More Stories
see more