Dalam sebuah rapat penting dengan Komisi VI DPR-RI, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti kontribusi signifikan dari BUMN terhadap perekonomian dan pembangunan nasional. Dia menjelaskan bahwa BUMN telah berperan sebagai salah satu penyumbang utama pendapatan negara melalui peningkatan dividen setiap tahunnya. Selain itu, data menunjukkan bahwa realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) mencapai Rp86,4 triliun pada 2024, meningkat dari Rp82,1 triliun pada tahun sebelumnya. Sejak 2020 hingga 2023, total kontribusi kementerian BUMN kepada negara mencapai Rp1.940 triliun.
Pada hari Kamis, 23 Januari 2025, di gedung DPR-RI, Menteri BUMN, Erick Thohir, memaparkan peran vital BUMN dalam mendukung ekonomi dan pembangunan Indonesia. Dalam presentasinya, dia menggarisbawahi bahwa BUMN telah menjadi salah satu penyokong utama pendapatan negara, terutama melalui peningkatan dividen yang dikumpulkan setiap tahunnya. Data menunjukkan bahwa PNBP KND BUMN mencapai Rp86,4 triliun pada tahun 2024, meningkat dari Rp82,1 triliun pada tahun 2023. Kontribusi ini tidak hanya terbatas pada pendapatan non-pajak tetapi juga mencakup pajak dan sumbangan lainnya, yang totalnya mencapai Rp1.940 triliun sejak 2020 hingga 2023.
BUMN juga berperan besar dalam kebijakan fiskal Indonesia, memberikan dukungan kuat bagi stabilitas ekonomi nasional. Peningkatan kontribusi ini menunjukkan komitmen kuat BUMN untuk terus berkontribusi positif bagi negara.
Dari perspektif jurnalis, laporan ini menggambarkan betapa pentingnya BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur Indonesia. Ini menunjukkan bahwa BUMN bukan hanya sebagai entitas bisnis tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi yang dapat diandalkan. Peran mereka dalam menyediakan pendapatan stabil bagi negara menegaskan bahwa BUMN adalah aset strategis yang harus terus didukung dan dioptimalkan.