Pasar
Performa Pasar Saham Indonesia: IHSG Melemah dengan Sentimen Investor Asing
2025-01-09

Pada perdagangan Rabu (8/1/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan tipis sebesar 0,04%, mencapai posisi 7.080,35. Meski demikian, aktivitas transaksi tetap tinggi dengan nilai mencapai Rp 9,39 triliun. Investor asing mencatatkan penjualan bersih yang signifikan di pasar reguler, namun tetap melakukan pembelian bersih di pasar negosiasi dan tunai. Beberapa saham unggulan mendapatkan perhatian khusus dari investor asing.

Dinamika Pasar Saham dan Aktivitas Transaksi

Pasar saham Indonesia menunjukkan performa yang bergejolak pada hari Rabu. IHSG ditutup turun sedikit ke level 7.080,35, meskipun masih ada banyak saham yang bergerak naik. Dengan total transaksi mencapai Rp 9,39 triliun, volume perdagangan mencerminkan partisipasi aktif dari berbagai pelaku pasar. Total saham yang berpindah tangan mencapai 16,88 miliar unit dalam 1,06 juta transaksi. Meskipun mayoritas saham mengalami penurunan, ada juga sejumlah saham yang berhasil menguat.

Sementara itu, sentimen investor asing menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi dinamika pasar. Pada hari tersebut, investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp353,71 miliar di seluruh pasar dan Rp399,03 miliar di pasar reguler. Namun, mereka juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp45,32 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Ini menunjukkan bahwa meski ada tekanan jual, investor asing masih melihat peluang investasi di beberapa saham tertentu.

Pilihan Investasi Favorit Investor Asing

Meski IHSG mengalami pelemahan, investor asing tetap aktif dalam memilih saham-saham yang dianggap memiliki potensi baik. Beberapa emiten besar seperti Bank Mandiri dan Telkom Indonesia menjadi pilihan utama. Selain itu, sektor teknologi dan energi juga mendapat perhatian. Daftar ini mencakup sepuluh saham yang mendapatkan net buy terbanyak dari investor asing.

Tercatat, PT Bank Mandiri (BMRI) menjadi saham paling populer dengan net buy sebesar Rp75,04 miliar. Diikuti oleh PT Telkom Indonesia (TLKM) dengan net buy Rp38,57 miliar, dan PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) dengan Rp28,81 miliar. Lembaga keuangan lainnya seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga mendapatkan minat yang kuat. Sejumlah perusahaan di sektor energi dan konsumen seperti PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) juga masuk dalam daftar ini. Terakhir, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menutup daftar dengan net buy sebesar Rp10,86 miliar. Hal ini menunjukkan diversifikasi pilihan investasi yang dilakukan oleh investor asing di pasar saham Indonesia.

More Stories
see more