Untuk mencapai target tersebut, Bank Tabungan Negara (BTN) telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mendukung pembiayaan rumah bagi pekerja informal. Salah satu tantangan utama adalah proses verifikasi dokumen yang kompleks. Berbeda dengan karyawan formal yang memiliki slip gaji, pekerja informal sering kali tidak memiliki bukti penghasilan yang teratur. Namun, BTN telah merancang skema alternatif yang lebih fleksibel.
Dalam upaya mempermudah proses verifikasi, BTN bekerja sama dengan berbagai platform digital dan organisasi masyarakat. Misalnya, supir ojek online dapat menggunakan data transaksi harian melalui aplikasi sebagai bukti penghasilan. Ini memberikan peluang bagi mereka yang sebelumnya kesulitan mendapatkan kredit perumahan. Selain itu, BTN juga bermitra dengan paguyuban tukang cukur asal Garut (Asgar) untuk membantu proses verifikasi dan penilaian kelayakan kredit.
Langkah ini menunjukkan komitmen BTN untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari asosiasi dan organisasi, bank dapat lebih mudah memverifikasi keabsahan data calon debitur. Hal ini tidak hanya memperluas akses kredit, tetapi juga membangun kepercayaan antara bank dan masyarakat.
Pada tahun 2025, BTN menargetkan penyaluran FLPP sebanyak 220.000 unit. Dari jumlah tersebut, perseroan berharap setidaknya 20% berasal dari sektor informal. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen BTN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses perumahan yang lebih luas. Dengan peningkatan porsi ini, diharapkan lebih banyak keluarga dapat memiliki rumah layak huni.
Tantangan utama yang dihadapi adalah memastikan bahwa proses verifikasi dan penilaian kredit tetap akurat dan efisien. BTN terus berinovasi dalam mencari solusi yang tepat, baik melalui kerja sama dengan platform digital maupun organisasi masyarakat. Tujuan akhirnya adalah menciptakan sistem yang adil dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Upaya ini bukan hanya tentang memperluas akses kredit, tetapi juga tentang menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas. Dengan memiliki rumah sendiri, pekerja informal dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga. BTN berkomitmen untuk terus mengembangkan skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.
Dalam jangka panjang, langkah ini dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Dengan lebih banyak masyarakat yang memiliki rumah layak huni, tingkat kesejahteraan dan stabilitas sosial dapat meningkat secara signifikan. BTN berharap bahwa inisiatif ini akan menjadi contoh bagi lembaga keuangan lain untuk turut serta dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.