Jakarta, CNBC Indonesia – Mal Taman Anggrek telah menjadi salah satu destinasi utama bagi warga Jakarta dalam mencari pengalaman belanja yang lengkap dan nyaman. Terletak di jalur strategis kota, mal ini menawarkan akses mudah bagi pengunjung dari berbagai wilayah, terutama dari daerah barat Jakarta.Kehadiran yang Tak Pernah Luntur: Mal Taman Anggrek Tetap Eksis Sebagai Simbol Kemewahan dan Kenyamanan
Pada tahun 1996, Mal Taman Anggrek dibangun sebagai kolaborasi antara Grup Mulia dan putri Soeharto, Siti Hedijati Harijadi atau lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto. Lokasinya yang strategis di Petamburan, Jakarta Barat, membuat mal ini menjadi pusat perbelanjaan modern yang tak terbantahkan. Dengan luas lahan mencapai 360.000 m2, Mal Taman Anggrek menyediakan ruang yang luas bagi berbagai brand dan perusahaan untuk memajang produk mereka.
Latar Belakang Pembangunan Mal Taman Anggrek
Grup Mulia, didirikan oleh Eka Tjandranegara beserta saudaranya pada era 1980-an, awalnya bergerak di industri perkapalan. Namun, seiring waktu, fokus bisnis bergeser ke industri keramik melalui PT Muliaglass. Perusahaan ini kemudian mengembangkan produksi kaca lembaran, glass block, kemasan kaca, serta kaca pengaman otomotif. Selama dekade 1990-an, Eka juga mengeksplorasi bidang properti, membangun gedung-gedung pencakar langit seperti Wisma Mulia dan Hotel Mulia Senayan. Salah satu proyek monumentalnya adalah pembangunan Mal Taman Anggrek.Dalam perkembangannya, Mal Taman Anggrek menjadi bagian penting dari jejak bisnis Titiek Soeharto. Meskipun awalnya ada keterlibatan keluarga Soeharto, saat ini mal ini sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh Grup Mulia. Setelah hampir tiga dekade beroperasi, Mal Taman Anggrek tetap eksis sebagai pusat perbelanjaan modern yang populer di kalangan masyarakat Jakarta.
Berkat Usaha Multisektor: Prestasi Eka Tjandranegara
Eka Tjandranegara berhasil menduduki peringkat 26 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes pada tahun 2016 dengan harta senilai US$ 1,25 miliar atau setara Rp 18,75 triliun. Prestasi ini merupakan bukti nyata dari keberhasilan usaha multisektor yang digeluti oleh Eka. Sayangnya, dia tidak lagi masuk dalam daftar tersebut pada tahun berikutnya. Namun, warisan yang dibangunnya melalui Mal Taman Anggrek dan proyek lainnya tetap bertahan hingga kini.
Evolusi Mal Taman Anggrek: Daya Tarik Utama
Selain menjadi pusat perbelanjaan modern, Mal Taman Anggrek juga dikenal sebagai tempat hiburan yang populer. Salah satu daya tarik utamanya adalah fasilitas ice skating yang telah ada sejak pembukaan pertama kali. Fasilitas ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, baik itu keluarga maupun individu yang mencari aktivitas rekreasi. Pengalaman bermain ice skating di Mal Taman Anggrek menjadi salah satu alasan kuat mengapa mal ini tetap diminati selama bertahun-tahun. Fasilitas ini tidak hanya memberikan kesenangan, tetapi juga menjadikan Mal Taman Anggrek sebagai destinasi yang komprehensif, menawarkan berbagai pilihan hiburan kepada pengunjungnya.
Masa Depan Eka Tjandranegara: Fokus pada Filantropi
Saat ini, Eka Tjandranegara yang berusia 77 tahun lebih memilih untuk fokus pada kegiatan filantropi. Salah satu upayanya adalah sebagai kepala proyek pembangunan Rumah Sakit Yayasan Tzu Chi, yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Juni 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen Eka dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, terutama di bidang kesehatan.Melalui proyek-proyek filantropi ini, Eka Tjandranegara menunjukkan bahwa keberhasilan finansial bukanlah tujuan akhir, tetapi juga harus diiringi dengan tanggung jawab sosial yang kuat. Hal ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara luas.